Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera ( PKS), Muhamad Kholid mengkritisi staf khusus kepresidenan. Menurutnya, penambahan stafsus Presiden Joko Widodo hanya menambah tambun komposisi lembaga kepresidenan.
"Lembaga kepresidenan sudah ada Menteri Sekretaris kabinet, ada kantor staf presiden dengan berbagai macam deputinya, ada utusan khusus, ada wantimpres, dan sekarang ditambah lagi 14 staf khusus. Tambun sekali itu," kata Kholid di Jakarta, Sabtu (23/11).
Kholid khawatir dengan adanya penambahan stafsus akan membuat Presiden terlalu banyak pembisik. Sehingga, katanya, Presiden Jokowi akan semakin bingung ketika mengambil sebuah kebijakan.
"Semua membantu dengan birokrasi. Sehingga nanti karena terlalu banyak yang membantu, terlalu banyak memberi masukan, itu nanti bapak presiden apa nggak makin bingung?" ungkapnya.
Meski begitu, ia mengapresiasi dengan banyaknya generasi milenial di Istana Negara. Ia berharap keberadaan milenial mampu melahirkan kebijakan yang juga pro milenial.
"Saya senang lah ya dengan generasi muda banyak di Istana. Semoga bisa mengubah wajah kebijakan yang lebih Pro dengan milenial. Semoga sukses bertugas," ujarnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah menunjuk 13 staf khusus. Dari jumlah itu, sebanyak tujuh orang merupakan wajah baru yang berasal dari kaum muda milenial. Ketujuh stafsus milenial itu di antaranya Putri Indahsari Tanjung, Ayu Kartika Dewi, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Adamas Belva Syah Devara, Angkie Yudistia, Andri Taufan Garuda Putra, dan Aminuddin Ma'ruf.