Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari lalu menunjuk tujuh staf khusus kepresidenan yang berasal dari kalangan milenial. Ketujuh stafsus itu nantinya akan membantu kerja presiden di berbagai bidang.
Menanggapi hal itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritik penunjukkan stafsus itu. Menurut Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid stafsus milenial ini tak sekadar gimik dari Presiden semata. "Masalah staf milenial ini, saya berharap bukan hanya gimik saja. Makanya kita kasih kesempatan, tapi sekali lagi jangan hanya jadi gimik. PKS akan terus memantau," kata Kholid di Jakarta, Sabtu (23/11).
Ketika ditanya perihal gaji stafsus yang mencapai Rp 51 juta, Kholid tak mempermasalahkan. Baginya, yang paling penting adalah kinerja atau kontribus di lingkup Istana Kepresidenan. "Sebenarnya [gaji] itu adalah haknya beliau-beliau. Yang penting kalau menurut saya adalah kinerja mereka. Semoga bisa mengubah wajah kebijakan yang lebih Pro dengan milenial. Semoga sukses bertugas," ujarnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah menunjuk 13 staf khusus. Dari jumlah itu, sebanyak tujuh orang merupakan wajah baru yang berasal dari kaum muda milenial. Ketujuh stafsus milenial itu di antaranya Putri Indahsari Tanjung, Ayu Kartika Dewi, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Adamas Belva Syah Devara, Angkie Yudistia, Andri Taufan Garuda Putra, dan Aminuddin Ma'ruf.