Padang, Gatra.com - Sebulan dilanda abrasi, sebanyak 17 unit rumah di Muaro, Nagari lV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) hanyut terseret ombak, dan 22 rumah rusak berat.
Kepala Kampung Limo Sundai, Afrizal, Sabtu (23/11), membenarkan abrasi sudah berlangsung sejak satu bulan yang lalu. Menurutnya, bencana angin selatan menjadi pemicu terjadinya abrasi tersebut. Apalagi, jarak rumah warga dengan bibir pantai diperkirakan hanya 100 meter.
Dari pemaparannya, diketahui sudah 39 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 156 jiwa harus tidur di tenda pengungsian. Sementara rumah yang masih tersisa, kini sudah mulai dijilati ombak,sehingga banyak yang mulai rusak dan tidak lagi layak huni.
"Peristiwa ini sudah berlangsung kurang lebih satu bulan yang lalu. Selain rumah hanyut dan rusak berat. Saat ini puluhan rumah lainnya juga terancam terkena abrasi," ungkapnya kepada awak media.
Kendati warga pesisir pantai yang mata pencaharian utamanya melaut masih tetap melakukan aktifitasnya, Afrizal menyampaikan warganya yang tinggal di pengungsian butuh bantuan dari pemerintah. Terutama untuk bahan makanan pokok (logistik), seperti beras, lauk-pauk, obat-obatan, hingga selimut. Termasuk kurangnya alat penerangan.