Palembang, Gatra.com – Kantor Wilayah Direktorat Jendral (Ditjen) Pajak Provinsi Sumsel dan Kepulauan Bangka Belitung menggelar gatrhering bersama lembaga pendidikan. Upaya mensosialisasikan sadar pajak yang merangkul lembaga pendidikan ini bertajuk Pajak Bertutur.
Kepala Kanwil Ditjen Pajak Sumsel dan Babel, Imam Arifin mengatakan kegiatan yang berguna menjalin silahturahmi mensosialisasikan kesadaran pajak kali ini bersama dengan pemangku kepentingan dunia pendidikan. Pentingnya membayar pajak sebagai sumber pendanaan negara terbesar juga dipergunakan bagi sektor pendidikan,
“Anggaran pendidikan negara kita, 20 % berasal dari pajak, bila sumber penerimaan kita kurang maka akan berpengaruh pada anggaran pendidikan tersebut. Untuk itu perlu menanamkan kesadaran penting pajak baik jangka panjang maupun jangka pendek. Jangka panjang artinya dimulai sejak dini, sehingga ketika sudah berhasil mewujudkan generasi dengan kesadaran pajak tinggi,” terangnya, Jumat (22/11).
Ditjen Pajak memiliki program Inklusi kesadaran pajak bersama dengan Kemendikbud dan Kemenristek Dikti, guna menamakan kesadaran pajak kepada peserta didik melalui integrasi pajak dalam pendidikan.
Integrasi kedua program pemerintah itu diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementrian Keuangan dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: MoU-21/MK.03/2014 dan nomor 13/X/NK/2014 tentang Peningkatan Kesadaran Pajak melalui Pendidikan. Selain itu juga didukung dengan penandatanganan nota kesepahaman MoU-4/MK.03/2016 dan nomor 7/M/NK/2016 tentang Peningkatan Kerjasama Perpajakan melalui Ristek Dikti.
“Sebagai inplementasinya, Ditjen Pajak menyelenggarakan kegiatan pajak bertutur. Pertama kali digelar pada 2017, dan hari ini secara serentak digelar ketiga kalinnya,” kata dia.
Adapun tingkatan pesan yang disampaikan ialah nilai Berbagi dan Gotong Royong kepada siswa SD, Pajak sebagai pelaksanaan Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara bagi siswa SMP, Pajak sebagai Tulang Punggung Pembangunan bagi siswa SMA, dan Pajak sebagai perwujudan Ipoleksosbudhankam bagi mahasiswa Perguruan Tinggi.
“Apabila setiap tahun pajak bertutur dilaksanakan secara konsisten, bukan tidak mungkin akan terwujud generasi emas 2045 yang sadar pajak,” pungkas Imam.
Direktur Politeknik Sriwijaya DR. Ing. Ahmad Taqwa mengatakan pihaknya menyambut pentingnya program membangun kesadaran pajak bagi generasi muda.
“Terdapat 8 juta mahasiswa di Indonesia, kita akan dorong mahasiswa kita untuk sadar pajak, tidak hanya bagi jurusan terkait ilmu ekonomi tapi bidang teknik juga akan kita dorong,” ucapnya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, Slamet Widodo mengatakan pihaknya mendorong perguruan tinggi di bawah L2dikti dalam kesadaran pajak, salah satunya mendorong perguruan tinggi untuk membuka jurusan pajak di perguruan tingginya serta mendorong kesadaran pajak perguruan tinggi di bawah lingkup L2dikti.