Home Teknologi Disrupto Gelar Pameran Teknologi 'The Future of Humanity'

Disrupto Gelar Pameran Teknologi 'The Future of Humanity'

Jakarta, Gatra.com - Disrupto yang merupakan pameran beragam perkembangan teknologi, kembali digelar oleh WIR Group. Tahun ini, Disrupto mengusung tema "The Future of Humanity" dengan fokus pada kemajuan teknologi Artificial Intelligence (AI), Augmented Reality (AR), hingga Virtual Reality (VR).

“Kami menggagas DISRUPTO untuk menunjukkan kepada masyarakat Indonesia sejauh mana perkembangan teknologi yang sudah terjadi saat ini. Kami juga ingin mengungkapkan statement bahwa masa depan manusia selain teknologinya itu tidak eksklusif, seperti bangsa lain, please enjoy karena kita ada 5 panggung dengan speakers yang top di bidangnya," ujar Executive Chairman and Co-Founder DISRUPTO, Daniel Surya, dalam Konferensi Pers Disrupto 2019 "The Future of Humanity" di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat (22/11).

Disrupto ini juga merupakan festival yang mempertemukan para pelaku ekonomi, startup, corporate, dan institusi keuangan lokal maupun global, serta pemerintahan untuk mendukung ekonomi eksklusif melalui teknologi.

Dalam acara ini, Disrupto juga menghadirkan beberapa teknologi terkini yaitu Furhat Robotik yang memiliki ekspresi dan gesture wajah natural serta berkomunikass dua arah. Selanjutnya, juga terdapat Tilly Lockey yang merupakan manusia bionic yang memiliki tangan robot. Dan juga, Cyberdane yang merupakan perusahaan asal jepang dengan menghasilkan teknologi yang dapat membantu para Lansia dan disabilitas lainnya.

CEO and Co-Founder WIR Group, Michael Budi, mengatakan, WIR Tech Outlook di acara DISRUPTO tersebut memaparkan digital reality menjadi salah satu strategi perusahaan dalam mengembangkan dan bertransformasi di tengah terus didorongnya infrastruktur untuk terus tumbuh di Indonesia.

"Semu teknologi yang baru masuk, pastinya mengalami adaptasi. Tinggal semua tergantung relevansi dari telnologi itu sendiri. Dalam sektor bisnis, teknologi biasanya akan dikaji terlebih dahulu selama enam bulan. Jika tidak menghasilkan sesuatu untuk perusahaan, maka harus dikaji ulang mengenai relevansinya," ujar Michael.

Teknologi diawali dengan adanya ecommers, kemudian epayment, dan etransportation adalah pondasi untuk memasuki mesin E-Learning. Kemudian, dari mesin tersebut muncul education teknologi, insurance teknologi, dan artivisual teknology, dan akn terus berkembang sampai pada human teknologi.

"Kemudian, apakah perkembangan teknologi bisa dihindari? Jawabannya tidak. Karena siapapun yang memiliki basis data pertama, makan akan bisa memeloporinya. Jika indknesia dapat menjadi pelopor, maka kita bisa mengarahkannya ke arah yang positif," ujar Daniel.

Reporter: JJH

333

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR