
Jakarta, Gatra.com - Wakil ketua 1 Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Asviretty Nurgusmy Yerli, mengatakan, Tim Indonesia akan beradu di ajang kompetisi IT remaja disabilitas Global IT Challenge (GITC) yang akan diselenggarakan di Busan, Korea Selatan. Tim ini akan mengirim satu tim yang terdiri dari 4 orang remaja. Satu tim terdiri dari ragam disabiltas, dengan persyaratan dari pihak GITC.
" Ada syarat dan ketentuan dari Korea dulu, yaitu umur perserta dari 16 tahun sampai 22 tahun. Mampu berbahasa inggris dan juga IT. Dengan adanya jambore sangat menolong kita untuk menyeleksi atau mengambil peserta-peserta yang menang, dan kita cari sesuai kriteria," kata Asviretty, saat acara pelepan tim indonesia di kompetisi GITC, di sekretariat YPAC, Jakarta, Jumat (22/11).
Menurut Asviretty, Masih ada stigma yang menganggap penyadang disabilitas tidak bisa melakukan hal seperti orang normal pada umumnya, namun YPAC mempunyai motto, yaitu disabilitas tidak menghalangi mereka berprestasi.
" Banyak loh mereka yang penyandang disabilitas berprestasi di kancah internasional, jadi harus buang-buang lah pemikiran seperti itu," jelasnya.
Dikatakan, GITC ini bertujuan untuk memberikan para peserta akses serta pengalaman dalam bidang teknologi dan komunikasi, serta meningkatkan kemampuan yang dapat mendorong partisipasi sosial mereka.
Pada kompetisi ini Indonesia sudah mengikuti keenam kalinya, dan sudah dua kali berhasil meraih penghargaan di ajang GITC. Untuk tahun 2019 ini yang akan bertanding yaitu, Tion Iswara Wirno disabilitas penglihatan, Lazzari Charos Lumbantouran disabilitas fisik, Umran Zhafran Ibrahim disabilitas developmental, Syifa Arya Maharani disabilitas pendengaran.
Reporter : SAR