Semarang, Gatra.com - Tim Mahasiswa Universitas Diponegoro yang terdiri dari Rifki Rokhanudin dari jurusan Fisika, Ragil Adi Nugroho jurusan Fisika dan Yudha Cindy Pratama jurusan Elektro berhasil membuat terobosan alat untuk mengkonversi kebisingan di Bandara menjadi energi listrik yang diberi nama Sinting (Sound Energy Harvesting).
Salah satu mahasiswa Rifki Rokhanudin yang terlibat dalam tim menjelaskan cara kerja dari alat yang berhasil menjadi juara di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2019 yang berlangsung di Denpasar.
Menurut Rokhanudin perancangan alat tersebut diperoleh berkat proposal yang telah disetujui melalui hibah penelitian Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta.
"Alat yang dirancang ini bekerja menggunakan prinsip induksi elektromagnetik seperti halnya microphone. Namun kelemahan dari microphone adalah arus yang dihasilkan sangat kecil. Oleh karenanya dalam perancangan Sinting disematkan beberapa teknologi tambahan untuk memperkuat arus listrik yang dihasilkan," kata Udin saat ditemui Gatra.com di kampus Undip, Jumat (22/11).
Udin mangatakan, sistem kerja dari alat ini adalah suara kebisingan ditangkap oleh reflektor parabola kemudian difokuskan pada sistem tranduser yang kemudian memicu terjadinya induksi elektromagnetik.
"Cara kerja alat ini adalah kebisingan ditangkap oleh reflektor parabola kemudian difokuskan pada sistem tranduser yang selanjutnya memicu terjadinya induksi elektromagnetik. Dari induksi elektromagnetik inilah dihasilkan energi listrik" kata Udin.
Dari induksi elektromagnetik inilah, kata Udin, dihasilkan energi listrik. Alat ini mampu menghasilkan tegangan mencapai 11,14 volt pada intensitas suara dari kebisingan sebesar 108,4 dBA.
Jadi secara prinsip, kata udin, alat yang dirancang ini bekerja menggunakan prinsip induksi elektromagnetik seperti halnya microphone. Namun demikian, terdapat kelemahan dari microphone adalah arus yang dihasilkan sangat kecil.
Udin mengatakan, dalam perancangan Sinting, tim membuat menambahkan teknologi yang yang disematkan untuk memperkuat arus listrik yang dihasilkan. “Alat ini mampu menghasilkan tegangan hingga 11,14 volt pada intensitas suara dari kebisingan sebesar 108,4 dBA,” ujar Rifki.
Dengan arahan dosen pembimbing Dr. Catur Edi Widodo, perancangan dibuat di Laboratorium Fisika Elektronika dan Instrumentasi Undip. Dikatakan Dr. Catur, perancangan alat ‘Sinting” membutuhkan waktu selama kurang lebih tiga bulan.
“Kami berharap alat ini dapat dikembangkan dalam skala implementasi dan dipasang di beberapa bandara di Indonesia,” kata Catur.