Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara (KCN) Widodo Setiadi menandatangani nota kesepahaman terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang maritim dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Ke depannya, kerja sama antara KCN dan STIP ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM, sehingga bisa memaksimalkan sektor maritim Indonesia.
Widodo mengatakan, seiring visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam meningkatkan mutu SDM, pihaknya akan merancang berbagai program bersama jajaran dosen STIP untuk para taruna/taruni nya.
"Indonesia itu negara maritim, tetapi maritim bukan menjadi pilihan utama para generasi muda kita. Banyak sekolah tinggi atau universitas di Indonesia tidak ada fakultas kemaritiman. Padahal bangsa kita itu bangsa maritim, nenek moyang kita kan pelaut," ujar Widodo di Ruang Audio Visual STIP, Jakarta, Jumat (22/11).
Ke depannya KCN dan STIP akan membuat formulasi terkait standar kriteria serta seleksi bagi taruna/taruni yang ada. Lalu bagi para lulusan terbaik, akan mendapatkan beasiswa penuh selama pendidikan. Selain itu, lulusan terbaik tersebut juga dapat bergabung dengan PT KCN maupun mitra lainnya yang bekerja sama di bidang maritim.
Ketua STIP Jakarta, Capt. Marihot Simanjuntak menyambut baik kerja sama dengan KCN. Pasalnya, Capt. Marihot menilai, perlu ada peningkatan SDM, sehingga lulusan terbaik STIP bisa semakin bersaing di level internasional.
"Kita akan buat dulu aturan mainnya, supaya para taruna/taruni kami ini bisa mengikuti seleksi yang benar. Jadi nanti jika lulus, bisa diseleksi KCN dan bisa join ke KCN, Galangan Kapal, Dermaga, Perkapalan dan banyak industri maritim lainnya yang dikerjakan oleh KCN. Dengan akreditasi, dan sertifikasi yang kami miliki, lulusan kami bisa bekerja dimana saja di luar negeri. European Maritime Safety Agency (EMSA) juga sudah mengakui program diklat kami. Jadi kerja sama ini saya rasa bisa semakin meningkatkan kualitas lulusan STIP lebih tinggi lagi," ucap Capt. Marihot.
KCN merupakan anak perusahaan dari PT Karya Tekhnik Utama (KTU) dan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang dibentuk guna mengelola Pelabuhan Marunda. Kepemilikan saham KCN sebagai operator Pelabuhan Marunda saat ini adalah 15% KBN (tidak terdelusi) dan 85% dimiliki KTU.