Jakarta, Gatra.com - Sekertaris Direkrtur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Sesditjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) M.Q. Wisnu Aji mengatakan tantangan pengembangan sektor Guru dan Tenaga Kependidikan kedepan, akan ada pada faktor geografis Indonesia yang sangat luas.
Namun, bukan hanya geografis tetapi juga menurut Wisnu faktor kondisi lingkungan dan budaya yang heterogen, ini yang akan menjadi kendala pekerjaan Kemendikbud kedepan.
Dia menyebut Ditjen GTK akan merangkul berbagai stakeholder sebagai strategi pengembangan guru dan tenaga kependidikan ke depan.
"Kita harus mendekati berbagai elemen dan stakeholder, serta mungkin, para pemangku kepentingan yang punya peran dan potensi di bidangnya untuk menyelesaikan dan membantu fasilitas-fasilitas pendidikan yang ada di daerahnya," kata Wisnu di TMP Kalibata, Jakarta, Jumat (22/11).
Menanggapi momentum Hari Guru Nasional beserta Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sesditjen GTK Kemendikbud tersebut mengatakan PGRI harus terus memperkuat dan menunjukan eksistensinya. Hal tersebut harus dilakukan agar kedepan masyarakat terus bisa mendapatkan manfaat dari adanya organisasi guru terbesar di Indonesia tersebut.
"Kita punya 3,17 juta guru, kita punya hampir 46 juta siswa, saya kira anggota PGRK harus makin berperan aktif. Anggota PGRI juga hampir 3 jutaan dan mudah-mudahan PGRI semakin berupaya dan bisa terus bermanfaat dan manfaat tersebut makin dirasakan oleh para Guru. Utamanya dalam bagaimana meningkatkan kompetensi guru. Karena sekarang kita punya smart learning yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana-sarana untuk meningkatkan profesi guru," katanya.