Home Teknologi UNDIP Ciptakan Alat Penangkap Suara Menjadi Listrik

UNDIP Ciptakan Alat Penangkap Suara Menjadi Listrik

Semarang, Gatra.com- Bila selama ini sinting identik dengan hal-hal yang tidak waras, namun tidak bagi tiga mahasiswa Universitas Diponegoro yang menjadikan istilah sinting sebagai nama untuk hasil penelitiannya.

Tim Mahasiswa Universitas Diponegoro yang terdiri dari Rifki Rokhanudin sebagai ketua, Ragil Adi Nugroho dan Yudha Cindy Pratama sebagai anggota membuat terobosan alat untuk mengkonversi kebisingan di Bandara menjadi energi listrik yang diberi nama 'Sinting' (Sound Energy Harvesting).

Dosen pembimbing Dr Catur Eko Widodo MT mengaku bangga dan mengapresiasi anak asuhnya yang mampu meraih juara pertama dalam pekan ilmiah mahasiswa (PIMNAS) 2019 yang berlangsung di Denpasar Bali.

Menurut Catur, alat yang diciptakan oleh tiga mahasiswanya adalah bentuk inovasi baru untuk mengurangi polusi suara yang ada di Bandar Udara.

"Selama ini kebisingan di bandara belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga terkesan dibiarkan dan terbuang percuma. Berlatar belakang dari kondisi tersebut, ketiga mahasiswa ini terbersit ide untuk menjadikan kebisingan menjadi energi listrik" kata Catur saat di jumpai Gatra.com di ruang kerjanya.

Catur mengatakan, berbekal ide dan referensi yang belum begitu banyak, ketiga mahasiswa ini mengajukan proposal untuk melakukan penelitian untuk memanfaatkan tingkat kebisingan di Bandara.

"Kebetulan saya terpilih menjadi dosen pembimbing mereka sehingga saat proposal ini disetujui untuk penelitian program kreativitas mahasiswa bidang karsa cipta" kata Catur dosen yang mengajar fisika di fakultas Sains dan Matematika.

Catur mengatakan, dalam penelitian dan Perancangan alat ‘Sinting” membutuhkan waktu selama kurang lebih tiga bulan, dengan memanfaatkan Laboratorium Fisika Elektronika dan Instrumentasi Undip.

"Selain itu, kami coba mempraktekanya di Bandara Ahmad Yani Semarang setelah terlebih dulu mendapat ijin dari pihak penerbad untuk mempraktekanya alat tersebut," kata catur.

Dengan hasil yang diperoleh, Catur berharap, alat tersebut dapat dikembangkan dalam skala implementasi dan dipasang di beberapa bandara di Indonesia.

238