Home Ekonomi Ekspor Perikanan Capai 2,4 T, Rajungan Jateng Terbaik Dunia

Ekspor Perikanan Capai 2,4 T, Rajungan Jateng Terbaik Dunia

Semarang, Gatra.com - Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang melepas kegiatan Ekspor Raya produk perikanan Jawa Tengah, di Gedung BKIPM Semarang, Jumat (22/11).

Ekspor Raya kali ini BKIPM Semarang menerbitkan Health Certificate Ekspor untuk 50 kontainer hasil perikanan yang berasal dari 15 Unit Pengolahan Ikan (UPI). Total volume 1.032 Ton atau senilai 5.574,61 US dolar atau sekitar Rp72,47 miliar.

"Ekspor raya ini bagian dari Ekspor Raya yang dipusatkan di Teluk Lamong, Gresik Jawa Timur secara serentak hari ini," kata Kepala BKIPM Semarang, Raden Gatot Perdana.

Ekspor Raya di Jateng dikirim ke 11 negara, diantaranya Amerika Serikat, Italia, China, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei dan Singapura.

Produk perikanan pada Ekspor Raya kali ini, diantaranya ikan nila (frozen fillet tilapia), daging rajungan pasteurisasi (pasteurized crab meat), frozen surimi, frozen chepalopod, frozen shrimp, frozen cutle fush, frozen breaded shrimp, frozen fish, frozen milk fish, frozen leather jacket, frozen fish bream, frozen eel fish, frozen loligo, frozen scallops, frozen ribbon fish, tenggiri dan kerang batik.

Gatot menerangkan, Oktober 2019 volume ekspor perikanan Jateng mencapai 41,289 ton dengan nilai Rp2,4 triliun. Untuk 10 komoditas utama, ada daging rajungan, surimi, cumi-cumi, udang putih, udang vannamei, daging nila, udang windu, layur, sisik ikan dan teri.

"Daging rajungan menduduki peringkat pertama, dengan volume 2.537 ton senilai Rp790 miliar pada Oktober 2019," terangnya.

Menurut Gatot, Jateng mempunyai potensi besar pengekspor produk perikanan, dimana memliki Jumlah nelayan 171.04 orang, 216.911 rumah tangga pembudidaya (RTP), 8.761 UMKM pengolah hasil perikanan, 29.365 pemasar produk perikanan, dan 53 unit pengolah ikan (UPI) skala ekspor aktif.

"98,12 persen produk perikanan hasil tangkap dan 1,88 persen hasil budidaya. Salah satunya adalah Nila yang diekspor ke Amerika Serikat," katanya.

Diketahui, total volume perikanan tangkap propinsi Jawa Tengah berada di urutan ke-8 secara nasional sebesar 274.469 ton senilai Rp8,75 triliun. Untuk perikanan budidaya, Jawa Tengah di urutan ke-5 dengan total volume 485.689 ton senilai Rp10,32 triliun.

Sementara, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang ikut hadir melepas produk ekspor mengaku bangga dengan capaian produk perikanan Jateng.

"Ekspor perikanan kita bagus, Oktober mencapai Rp 2,4 triliun. Saya curiga Jateng ini juara ekspor perikanan. Potensi kelautan dan perikanan kita sungguh dahsyat," katanya.

Ganjar berharap pengembangan sektor perikanan tersebut memberikan dampak positif. Bisa mendobrak ekonomi nasional dengan meningkatkan devisa, memberdayakan potensi yang ada di daerah-daerah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Tugas kita dalam politik ekspor dan politik perikanan. Masyarakat butuhnya apa nanti akan kita buatkan. Misal butuh pelatihan, ya dibuatkan. Kalau butuh peningkatan kapasitas dan akses modal, ya ayo, tadi juga ada dari pihak bank juga. Saatnya kualitas kita bersaing di kancah dunia," katanya.

Ekspor Raya serentak ini dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN bersama sejumlah Stakeholder di Jawa Timur, yang terhubung melalui komunikasi Video conference dengan 7 lokasi lainnya.

208