Batanghari, Gatra.com - Musibah kebakaran gudang ekspor PT Aneka Bumi Pratama (ABP) dalam wilayah RT 3 Desa Simpang Kubu Kandang, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, Jambi menghanguskan 1.000 ton karet kering.
"Untuk saat ini sebenarnya kita masih hitung, belum bisa menentukan jumlah kerugian. Lokasi gudang ekspor yang terbakar masih dipasang garis polisi. Jadi sekarang cuma bisa hitungan kasar dari luar berupa pallet yang terbakar," kata Factory Manager PT ABP, Okta Harius saat dikonfirmasi Gatra.com, Jumat (22/11).
Lokasi gudang ekspor PT ABP yang terbakar masih dikelilingi garis polisi. Perusahaan secara kasat mata belum bisa menghitung kerugian materil. Sehingga belum bisa teridentifikasi berapa jumlah pallet yang ludes terbakar.
"Perkiraan sementara khusus untuk pallet, perusahaan menaksir sekira 1.000 pallet dan 1.000 ton karet yang terbakar atau seperempat dari kapasitas gudang," ujarnya.
Baca Juga: Kobaran Api Bakar Gudang Ekspor PT ABP
Jika merunut hasil laboratorium forensik polisi, kata Okta, dugaan kuat kebakaran gudang ekspor PT ABP yang berisi karet, berasal dari korsleting listrik. Begitu pun dengan keterangan saksi perusahaan. Posisi terbakar pertama api muncul berada di bagian atas gudang, bukan di bagian bawah.
"Tingkatan pallet disusun empat sampai enam meter ke atas. Jadi diduga kuat korsleting listrik. Karena di pabrik juga tegangan listrik kurang baik. Terkadang listrik padam dalam satu bulan bisa sampai 20 jam. Dalam sepekan, satu atau dua hari pasti ada listrik padam," ucapnya.
Pada saat kobaran api membakar gudang ekspor PT ABP, kata Okta, semua kegiatan kerja sudah berhenti sejak pukul 16.00 WIB. Kondisi gudang dalam keadaan kosong.
"Tidak ada aktivitas dan tidak ada karyawan. Hanya ada petugas keamanan perusahaan yang berjaga," ujarnya.