Tegal, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan sejumlah upaya. Keberadaan Tol Trans Jawa menjadi tantangan.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kota Tegal relatif bagus meskipun jumlah pengangguran masih relatif tinggi dan angka kemiskinan rendah.
"Kita berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan berbagai upaya. Salah satunya kita berupaya menjadikan Kota Tegal mempunyai banyak destinasi wisata," kata Dedy Yon saat ditemui di acara Pesta Rakyat Kelurahan Sumurpanggang, Kecamatan Margana, Jumat (22/11).
Menurut Dedy Yon, destinasi wisata yang sudah ada yakni Pantai Alam Indah (PAI) akan dibenahi. Obyek wisata andalan pemkot itu akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas dan wahana baru seperti dermaga, banana boat, hingga jetski.
"Kami juga akan buat taman bunga di alun-alun, dan city walk yang akan menjadi Malioboro-nya Kota Tegal," katanya.
Upaya tersebut diharapkan bisa menarik banyak wisatawan berkunjung ke Kota Tegal dan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi.
"Upaya lainnya, kita lakukan pelatihan-pelatihan untuk UMKM agar usahanya bisa berkembang. Kegiatan seperti Pasar Rakyat ini juga diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Menurut Dedy Yon, upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Tegal menghadapi tantangan seiring sudah dioperasionalkannya Tol Trans Jawa. Keberadaan ruas tol yang tersambung dari Jakarta hingga Surabaya itu dipastikan berimbas pada usaha-usaha yang berada di sepanjang jalan pantura.
"Sekarang sudah ada tol. Sehingga hampir semua pengendara lewat tol. Kemudian sebentar lagi di Agustus 2020, jalingkut (jalan lingkar utara) dari Brebes sampai Tegal sudah jadi. Jadi mobil pribadi hampir semaunya lewat tol, dan mobil besar lewat jalingkut. Ini menjadi tantangan kita ke depan," jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statisik (BPS) Kota Tegal, pertumbuhan ekonomi Kota Tegal pada 2018 mencapai 5,92 persen. Capaian itu turun dibandingkan pada 2017 yang mencapai 5,95 persen. Adapun jumlah pengangguran terbuka pada 2018 tercatat mencapai 9.806 orang.
Sedangkan angka kemiskinan pada 2018 prosentasenya sebesar 7,81 persen dari jumlah penduduk sebanyak 249.000 jiwa. Prosentase tersebut merupakan yang terkecil sejak 2010.