Padang, Gatra.com - Sejumlah wilayah Sumatra Barat (Sumbar), Rabu (20/11) diguyuri hujan deras. Akibatnya, warga di Jorong Galapung, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam dilanda banjir bandang dan longsor. Puluhan jiwa terdampak, belasan rumah rusak, dan dua lainnya rumah hanyut.
Menyikapi kejadian itu, PT PLN Unit Induk Wilayah Sumbar melalui Unit Pelayanan Pelanggan (ULP) Lubuk Basung, Kabupaten Agam, melaksanakan penormalan di kawasan yang terdampak banjir bandang. Kendati pun tidak ada jaringan PLN yang terdampak bencana tersebut.
Manager ULP Lubuk Basung, Ahmad Fauzi menuturkan, kondisi kelistrikan di lokasi saat ini aman. Listrik di kawasan bencana itu juga tidak ada yang padam. Namun, beberapa sambungan rumah (SR) pelanggan putus sehingga perlu perbaikan. Maka untuk antisipasi, petugas teknik PLN sudah bergerak ke lokasi bencana.
Alhamdulillah tidak ada jaringan kita yang terkena, baik Jaringan tegangan menengah (JTM) maupun jaringan tegangan rendah (JTR). Listrik juga tidak ada yang padam, namun petugas kami tetap standby untuk mengamankan SR yang sekiranya akan membahayakan proses penanggulangan bencana," jelas Fauzi.
Fauzi mengimbau, bagi warga terdampak bencana banjir bandang yang mengalami masalah pada kelistrikan agar langsung menghubungi petugas PLN yang berada di sekitar lokasi. Pasalnya, beberapa petugas sedang menyisir ke lokasi-lokasi yang terdampak banjir bandang, untuk mengecek dan memastikan kembali kondisi SR pelanggan.
General Manager PLN UIW Sumbar, Bambang Dwiyanto mengungkapkan, PLN terus siap siaga 24 jam terkait penormalan pasca bencana. Selain standy di lokasi, PLN UIW Sumbar juga berencana untuk mengirimkan bantuan PLN Peduli kepada warga di lokasi bencana. Petugas kami di ULP Lubuk Basung standby di lokasi untuk proses penormalan dan membantu warga yang terdampak bencana," ungkapnya.
Sebelumnya, banjir bandang melanda Jorong Galapuang, Nagari Tanjung Sani sekitar pukul 18:30 WIB akibat tingginya curah hujan. Akibatnya, material lumpur yang bercampur bebatuan menggenangi halaman masjid Galapung, jalan dan halaman rumah warga.
Sebanyak 49 jiwa dengan 14 kepala keluarga terdampak bencana itu terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman. Sebab akses jalan sepanjang 200 meter di daerah itu tertutup dengan ketinggian 3-5 meter. Sebanyak belasan rumah, dua masjid, dan fasilitas umum lainnya juga dilanda material lumpur, akibat derasnya arus banjir.