Lombok Tengah, Gatra.com - Sebelumnya ribuan massa menggelar unjuk rasa menolak perubahan nama bandara dari Lombok Internasional Airport (LIA) ke Bandara Zainuddin Abdul Madjid (ZAM), kini digelar aksi tandingan di Kota Praya, Lombok Tengah, Kamis (21/11). Massa berkumpul dari lapangan umum Praya menuju Kantor Bupati Lombok Tengah. Mereka menyampaikan aspirasi mendukung perubahan nama bandara.
Orator aksi, Ahmad, mengatakan nama pahlawan asal NTB, Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sangat tepat disematkan dengan nama bandara, sebagai tanda penghormatan terhadap segala jasanya.
"Kita pada intinya mendukung SK Menteri Perhubungan soal pergantian nama bandara. Seharusnya nama bandara tidak perlu disingkat, sebagai tanda kita menghormati jasa Maulana Syekh," katanya.
Sementara itu, terkait pro dan kontra seputar pergantian nama bandara, Ahmad mengatakan tidak ambil pusing. Baginya, segala sesuatu memiliki sisi berbeda. Namun, nama pahlawan dinilai sangat pantas digunakan pada nama bandara, seperti daerah lain di Indonesia.
"Sangat cocok [nama bandara diganti]. Bangga kita menggunakan nama pahlawan," ungkapnya.
Hapizin, seorang peserta aksi mengatakan, aksi yang digelar massa sebagian besar dari seluruh Kecamatan di Lombok Tengah. Ini sebagai bukti kecintaan mereka kepada pahlawan nasional Maulana Syekh, namanya diabadikan menjadi nama bandara.
"Sebab saya membela satu-satunya pahlawan Lombok. Sebab inilah yang mengagungkan nama Lombok ke penjuru dunia," katanya.
Dalam aksi tersebut massa membawa spanduk bertulis mendukung perubahan nama bandara. Selain itu, meminta Bupati Lombok Tengah tidak terlibat dalam penolakan nama bandara.
Polemik tersebut bermula saat Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengeluarkan surat meminta maskapai penerbangan mengumumkan perubahan nama bandara. Bagain masyarakat di Lombok Tengah menolak tegas perubahan nama bandara tersebut. Bahkan, Bupati Lombok Tengah, Moh. Suhaili FT tegas menolak perubahan nama bandara.
"Saya tetap istiqomah BIL (Bandara Internasional Lombok) dengan pendirian saya. Saya harus tetap tunduk dan taat kepada kehendak dan perintah masyarakat Lombok Tengah," tegasnya.