Home Milenial Pandangan Analis soal Prospek Pemasaran Indonesia 2020

Pandangan Analis soal Prospek Pemasaran Indonesia 2020

Jakarta, Gatra.com - Strategic Data Driven Marketing Expert, Godo Tjahjono menyebut masyarakat Indonesia yang yakin bahwa situasi ekonomi politik Indonesia akan lebih baik dalam satu tahun ke depan mencapai 53%. 

“Ini berdasarkan survei online yang dilakukan Deka Insight di 5 kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar,” katanya saat memberikan paparan pada seminar The Future of Marketing, di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (21/11). 

Acara tersebut memberikan gambaran prospek dan strategi Pemasaran Indonesia di tahun 2020, yang digelar Deka Insight Hadirkan Solusi Riset, Konsultansi dan Teknologi Pemasaran.

Godo menyebut bahwa survei tersebut melibatkan hingga 1.020 responden pada setiap tahapnya dalam rentang usia 18-54, laki-laki dan perempuan dari berbagai kalangan sosial ekonomi dan tingkat pendidikan pada Mei 2019, pasca pengumuman hasil pemilihan presiden, hingga November 2019.   

“Terkait keinginan masyarakat menempatkan uangnya dalam enam bulan ke depan di 2020, hasil survei menunjukkan jawaban multiple yakni 59% pada tabungan rupiah, 20% logam mulia, 16% deposito, 13% properti, dan sisanya pada instrumen keuangan lainnya termasuk asuransi,” katanya.   

Sedangkan minat pembelian dalam enam bulan ke depan di 2020, lanjut Godo, responden dalam survei tertarik untuk membeli smartphone 41%, rumah 26%, motor 26%, laptop 21%, fashion bermerek 19%, alat-alat elektronik dan rumah tangga 17%, mobil 15%, dan perhiasan 15%.

Menurut Godo, indeks materialisme masyarakat Indonesia di 5 kota besar di atas, dengan skala 6 pada survei di atas menunjukkan angka 3,63 yang cukup jauh di atas nilai tengah 3.  Indeks materialisme merupakan hasil pengukuran dengan serangkaian pertanyaan mengenai seberapa jauh kebahagiaan ditentukan oleh kepemilikan materi. 

“Indeks ini juga signifikan berkorelasi dengan keinginan membeli barang mewah bermerek di kalangan masyarakat Indonesia.  

Doktor di bidang Consumer Analytics & Behavioral Insight dari Western Sydney University sekaligus Chief Strategy Officer Dkstratt menyebut bahwa strategi pemasaran berbasis human-centric predictive analytics diperlukan dalam mengantisipasi minat beli yang lebih selektif dari calon konsumen. 

“Predictive Analytics selain dapat digunakan untuk menghitung probabiltas beli setiap calon konsumen dari faktor karakteristik perilaku, sikap dan persepsi, juga membantu pemasar untuk menggunakan alokasi anggaran pemasaran dengan lebih efisien,” katanya.  

Dalam seminar tersebut juga hadir sebagai pembicara Kurniawan Santoso, Digital Marketing Practitioner, yang pernah berkarir di Google, Oracle dan Facebook dengan topik “Marketing Technology & Attribution in Customer Journey”, serta  Joko Sriyono, SVP Digital Stack Indosat Ooredoo dengan materi “Digital Stack & Customer Experience”.

489

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR