Medan, Gatra.com - Manajemen PSMS Medan, yakin jika aksi pelemparan terhadap bus PSMS bukan supporter, melainkan komplotan orang tak bertanggungjawab. Tersiar kabar jika aksi ini sebagai bentuk kekecewaan karena langkah PSMS terhenti dibabak 8 besar.
Aksi pelemparan itu terjadi di jalan lintas Sumatera di daerah Aek Kanopan, Kuala Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kamis (21/11) dini hari. Bus PSMS dalam perjalanan kembali ke Medan usai dari menjadi transportasi skuad Ayam Kinantan selama melakoni babak 8 besar di Palembang.
"Laporan dari Pak Suryono yang ikut dalam rombongan, dia kasih tahu ke saya pukul 02.00 WIB. Bahwa itu bukan dari kelompok suporter atau juga bukan yang kecewa karena gagalnya PSMS, tapi murni ulah dari begal-begal itu, atau orang yang iseng melempar," ungkap Sekretaris Umum (Sekum) PSMS, Julius Raja, saat dihubungi, Kamis (21/11).
Pria yang akrab disapa King itu menyebutkan, informasi orang ternyata, kawasan yang dilewati bus tepatnya di daerah Aek Kanopan, Kuala Hulu, Labuhanbatu Utara (Labura) ternyata memang rawan.
"Infonya begitu, ternyata sering terjadi pelemparan di situ. Kami juga agak heran karena kalau dibilang rawan harusnya di daerah jalan lintas daerah Palembang, Duri. Tapi ini sudah masuk wilayah Sumut pula," jelasnya.
King juga memastikan tidak ada pemain dalam bus. Karena seluruh skuad kembali dengan pesawat. "Hanya ofisial dan juga beberapa kawan-kawan suporter yang menumpang," ungkapnya.
Saat ini, kata King, pihaknya menyerahkan kasus ini ke Polsek Kualuh Hulu. "Semoga kejadian ini tidak terjadi lagi, karena membahayakan pengendara yang melewati jalan tersebut, apalagi saat malam hari," ucapnya.
Informasi ini diketahui dari akun Instagram resmi PSMS, @official_psmsmedan. "Bus PSMS Medan yang membawa beberapa official team dan media psms termasuk media official psms sendiri (admin) yang sedang dalam perjalanan pulang menuju Medan dari Palembang mendapat serangan berupa pelemparan sebanyak 3 kali oleh orang yang tidak dikenal yang menggunakan 3 sepeda motor," tulis keterangan akun tersebut.
Reporter: Iskandar