Jakarta, Gatra.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat ini sedang melakukan seleksi untuk mencari pimpinan tinggi di BUMN. Namun langkah yang ditempuh Erick saat ini dinilai dapat mempertaruhkan perekonomian Indonesia.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan proses pemilihan direksi atau komisaris untuk BUMN perlu adanya standarisasi dan panitia seleksi. Hal tersebut supaya para investor dapat memantau supaya kedepannya tidak menghambat kerja sama dengan investor asing maupun domestik.
"Menurut saya, ini bukan sekedar masalah perseorangan. Proses seleksi ini bisa mempertaruhkan perekonomian Indonesia kedepannya," ujar Bhima di Jakarta, Kamis (21/11).
Kalau proses seleksi pimpinannya ini menimbulkan kontoversi, hal tersebut pasti akan mencoreng nama dan citra Indonesia dan BUMN di mata internasional, imbuhnya.
Kondisi beberapa saham BUMN yang sedang dalam kondisi kurang baik dinilai Bhima dapat menjadi penyebab bagi investor melihat hal-hal kontroversial lainnya yang seharusnya tidak perlu dipertimbangkan. Selain itu, Erick memang perlu untuk membersihkan BUMN dari para oknum yang melakukan tindak korupsi dan rente-rente.
"Kondisi seperti ini, saya khawatir nanti saat BUMN menerbitkan surat utang, investor itu banyak yang memandang skeptis. Selain itu dengan kontroversi yang ada, investor juga akan meragukan megaproyek-megaproyek yang dicanangkan BUMN," pungkas Bhima.