Muaro Jambi, Gatra.com - Pemerintah Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi, resmi memiliki sanggar batik. Sanggar tersebut diberi nama sanggar batik putri pinang masak dan telah dilaunching pada Kamis (21/11). Pengelolaan sanggar batik itu berada di bawah kendali Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Bupati Muaro Jambi, Masnah Busro hadir langsung dalam launching sangar batik tersebut. Masnah mengapresiasi kreativitas dan inovasi para ibu-ibu Desa Mendalo Darat yang mampu menghasilkan batik berkualitas dengan motif kearifan lokal.
"Motif batiknya pohon karet, motif ini kearifan lokal kita dan tentunya sangat bagus," kata Bupati Muaro Jambi, Masnah Busro pada Kamis (21/11).
Masnah menyebut beberapa pengrajin batik di Muaro Jambi memang rata-rata mengangkat tema kearifan lokal. Hal ini sudah dilakukan pengrajin batik di Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam dan pengrajin batik di Kecamatan Maro Sebo.
"Kalau yang di Tangkit, motifnya nenas. Ada juga yang motifnya Candi Muaro Jambi. Itu sangat bagus karena menonjolkan kearifan lokal kita," ujarnya.
Masnah mengimbau agar potensi-potensi pengrajin batik di Kabupaten Muaro Jambi untuk terus dikembangkan. Baik itu dari segi kreativitas maupun dalam bentuk inovasi.
Motif batik pohon karet, Kata Masnah, merupakan salah satu ide yang perlu diapresiasi. Motif itu menggambarkan sejarah bahwa 20 tahun silam, Mendalo Darat merupakan kawasan perkebunan karet. Namun, kawasan perkebunan karet itu sudah nyaris tidak dapat ditemukan akibat perkembangan pembangunan di Desa Mendalo Darat.
"Potensi pengrajin batik di Muaro Jambi harus terus dikembangkan, baik itu dari segi inovasi maupun kreativitas," katanya.
Masnah turut menceritakan soal batik Kabupaten Muaro Jambi yang sempat mendapat perhatian Presiden Jokowi. Ketika itu Masnah diundang presiden ke Istana Bogor bersama puluhan bupati. Masnah yang memakai batik motif nenas hasil pengrajin batik Desa Tangkit langsung ditanyai presiden.
"Waktu itu ada pertemuan dengan bupati-bupati dan saya pakai batik motif nenas. Pak Jokowi sempat nanya ini batik apa, saya bilang ini batik Kabupaten Muaro Jambi dengan motif nanas. Pak Presiden bilang bagus bagus batiknya," kata Masnah.
Masnah berharap batik motif pohon karet milik Desa Mendalo Darat bisa terkenal dan dikenal di masyarakat luas. Untuk mencapai itu tentu tidak mudah. Para pengrajin diimbau agar terus berinovasi dan berkreasi lebih baik lagi.
Masnah turut menyampaikan bahwa saat ini investor banyak melirik Jaluko karena lokasinya sangat dekat dengan kota, bandara dan pelabuhan. Kecamatan Jaluko mulai saat ini mesti dibenahi karena daerah ini akan sangat padat ke depannya.
"Khususnya Jaluko, berbenahlah karena apa? 10-15 tahun nanti, ini jadi kota mandiri dan akan rame sekali," katanya.