Jakarta, Gatra.com - Komunikasi kesehatan reproduksi dan edukasi seksual di Indonesia masih dianggap tabu oleh orang tua kepada anaknya. Survei yang dilakukan oleh Reckitt Benckiser (RB) Indonesia melalui produk kontrasepsinya, Durex menunjukkan, orang tua masih bimbang menyampaikan topik mengenai seks. Sebanyak 59% berpendapat, seks adalah hal tabu untuk didiskusikan dengan anak.
Lalu, 63% orang tua mengkhawatirkan, pemberian informasi mengenai seks dianggap memperbolehkan hubungan seksual pra-nikah. Sementara itu, 64% orang tua tidak menyampaikan dan mengomunikasikan pada anaknya.
Psikolog, Inez Kristanti mengatakan, ketidakterbukaan orang tua dalam memperbincangkan hubungan seksual atau kesehatan seksual justru menimbulkan salah kaprah. Sebab, anak-anak atau remaja bisa saja mendapatkan informasi yang tidak tepat dari temannya maupun internet.
"Orang tua harus membekali diri dengan pengetahuannya sendiri mengenai topik seputar seksualitas. Bagaimana bisa mengajarkan anak-anak mengenai kesehatan reproduksi dan seksual jika tidak memiliki informasi tersebut," katanya di sela-sela acara "Eduka5eks Durex" di Soehana Hall, The Energy Building SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (21/11).
Selanjutnya, orang tua tidak boleh berjarak dengan anak-anaknya. Mereka harus bisa membangun ikatan atau bonding untuk melakukan komunikasi dua arah sejak anak masih berusia 1-2 tahun.
"Pastinya, orang tua kan yang pertama kali mengajarkan anak-anak membaca dan mengenali sesuatu. Hal ini sekaligus bisa menjadi kesempatan buat orang tua untuk memperkenalkan bagian reproduksi anak-anak mereka. Ini sudah menjadi salah satu upaya mengomunikasikan seksualitas," ucapnya.