Semarang, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah membutuhkan sekitar 60 ribu petugas pencacah sensus penduduk 2020.
Kepala BPS Jawa Tengah (Jateng), Sentot Bangun Widoyono, menyatakan petugas lapangan pencacah sensus penduduk nantinya dilengkapi dengan gadget berbasis android.
“Guna melakukan pendataan di lapangan membutuhkan sekitar 60 ribu petugas. Untuk rekrutmen kami memprioritaskan warga setempat di masing-masing wilayah,” katanya pada “Talkshow Membangun Literasi Data Statistik di Era Digital” di Kafe Verve Hotel Rooms Inc Semarang, Kamis (21/11).
Kegiatan yang digelar BPS Jateng diikuti puluhan wartawan itu juga menampilkan pembicara Guru Besar Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata Semarang, Andreas Lako dan Wakil Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Triyanto Triwiromo.
Lebih lanjut, Sentot, menyatakan pelaksanaan sensus penduduk mendatang ada yang baru yakni tidak lagi menggunakan kertas dan pensil, tapi secara secara digital.
Pendataan sensus penduduk dilakukan secara mandiri oleh masyarakat melalui online serta petugas lapangan yang dilengkapi dengan fasilitas android.
Pelaksanaan pendataan online pada Februari-Maret 2020 masyarakat bisa secara mandiri dengan memasukkan data diri pada wibesite yang disediakan BPS.
Untuk masuk ke wibesite tersebut menggunakan password berupa nomor kepala keluarga (KK) dan nomor induk kependudukan (NIK) masing-masing.
“Sedangkan untuk pendataan ofline dilakukan pada Juli 2020, petugas dilengkapi gadget berbasis android mendatangi rumah warga,” ucap Sentot.
Sementara Koordinator Bidang Kordinasi dan Sosialisasi Sensus Penduduk 2020 BPS Jateng, Rio B. Gunawan menyatakan, telah melakukan sosialisasi pelaksanaan sensus peduduk kepada masyarakat.
Sosialisi melibatkan dinas-dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat. “Kami telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang sensus penduduk 2020,” ujar dia.
Dengan sejak awal dilakukan sosialisasi diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi ikut mensukseskan pelaksanaan sensus penduduk. Agar mendapatkan hasil data penduduk yang valid, Rio, menyatakan menggunakan data awal dari Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil (Disdukcapil) kebupaten/kota.
“Kegiatan sensus penduduk dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Terakhir sensus penduduk dilakukan pada 2010,” kata dia.