Jepara, Gatra.com - PLTU Tanjung Jati B yang berada di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah menjadi salah satu pembangkit andalan PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik sistem interkoneksi Jawa-Bali.
General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B, Rahmat Azwin mengatakan, PLTU Tanjung Jati B masih berperan sentral meski secara kapasitas berada di angka 10% dari kebutuhan listrik Jawa-Bali. Namun, secara produksi, kontribusi listrik PLTU Tanjung Jati B sebesar 12%.
“Pembangkit ini paling produktif se-Indonesia, kemampuan produksi PLTU Tanjung Jati B di atas rata-rata kemampuan [pembangkit] lainnya. 12% itu setara dengan kebutuhan listrik sekitar 5 juta pelanggan rumah tangga," ujar Azwin, di PLTU Tanjung Jati B Jepara, Jawa Tengah, Kamis (21/11).
Menurut Azwin, berdasarkan kemampuannya tersebut, PLTU Tanjung Jati B menjadi tulang punggung kelistrikan Jawa-Bali sejak pertama kali beroperasi pada 2006.
"Ketika pembangkit ini handal, pemerintah juga tidak terbebani oleh biaya operasional pembangkit BBM. Kita semua tahu, itu disubsidi APBN, sehingga anggaran tersebut bisa digunakan untuk kepentingan nasional lainnya," ujarnya.
Azwin menambahkan, keberadaan pembangkit ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat karena kontinuitas suplai listrik hingga triwulan III 2019. PLTU dengan kapasitas 4 x 710 MW ini memiliki kesiapan produksi listrik.
"Equivalent Availability Factor (EAF) hingga 93,6% selama setahun. Naik dari tahun lalu sebesar 89,8%. Di samping itu, hanya 1,2% selama setahun PLTU ini tidak beroperasi [Equivalent Forced Outage Rate – EFOR]. Semakin baik dari tahun lalu yang berada di angka 3,9%," tuturnya.