Kupang, Gatra.com - Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe, membuka Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik di Taman Doa Oebolo, Kecamatan Kupang Tengah, Kamis (20/11).
Dalam sambutannya Wabup Jerry Manafe mengatakan agar peserta bisa berlaga dengan baik agar yang juara dan mewakili Kabupaten untuk lomba di Tingkat Propinsi juga bisa meraih hasil terbaik. Bahkan bisa juga mewakili NTT untuk tingkat nasional.
Lebih lanjut Jerry Manafe mengatakan jika bernyanyi dengan baik –baik maka sama dengan berdoa empat kali. Dalam bahasa latinya Qui bene cantat, bis orat. Selain itu berdoa juga untuk Bangsa dan Negara.
“Saya harapkan yang juara daan bakal mewakili Kabupaten Kupang untuk lomba tingkat Provinsi. Labih bagus lagi juara dan mewakili NTT untuk lomba tingkat nasional. Karena itu selain bernyanyi juga harus berdoa untuk kerukunan antar umat beragama,” kata Jerry.
Ajang pesta paduan suara ini juga jelas Jerry Manafe bukan saja untuk mengejar juara. Tetapi menjadikan Taman Doa Oebelo sebagai lokasi lomba mengandung makna dan nilai rohani tersendiri.
“Mungkin satu–satunya Kabupaten di NTT yang menggelar lomba Paduan suara katolik ini di taman Doa. Jadi harapan saya, selain bernyanyi juga harus berdoa. Mendoakan juga masyarakat dan Pemerintahan Kabupaten Kupang agar selalu rukun dan damai dalam mengakses pembangunan,” ujarnya.
Di hadapan Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang dan para Imam Celebran, Wabup Jerry Manafe menegaskan bahwa Pemerintah Daerah bersama Legislatif dan Yudikatif sangat mendukung kegiatan Pesparani tingkat Kabupaten Kupang.
“Kami Pemerintah dan DPRD sangat mendukung ajang lomba Perparani Katolik ini. Termasuk partisipasi membantu panitia,” sebut Jerry Manafe.
Wabup Jerry Manafe juga minta seluruh umat Katolik untuk mendukung Program Revolusi 5P (Pertanian, Perkebunan, Peternakan, perikanan dan Pariwisata) yang digagas Pemda dengan cara tetap melaksanakan tugas pokok sesuai profesi.
“Setelah ikuti lomba kita kembali songsong musim hujan yang akan datang dengan mempersiapkan lahan untuk tanam. Karena itulah anugerah Tuhan bagi kita masyarakat Kabupaten Kupang dimana dalam 1 tahun kita ada 4 bulan musim hujan. Kita harus manfaatkan dengan sebaik-baiknya," katanya.
Sementara itu Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang, Pr yang memimpin Misa Pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik se-kabupaten Kupang, dalam homilinya menegaskan semua peserta Pesparani sama.
“Kamu semua sama. Panitia akan bekerja sebaik mungkin supaya kamu tidak pulang dengan kecewa”, tandas Uskup Agung.
Dikatakannya bahwa melalui nyanyian orang dapat melihat dan belajar bagaimana bersekutu. Liturgi mengajarkan harmonisasi. “Apa yang Anda lakukan hari ini akan sangat berdampak pada toleransi mengingat ada umat lain yang hadir menyaksikan Pesta Paduan suara ini,” jelas Mgr Petrus Turang, Pr.
Sementara Ketua Panitia Pesparani Kabupaten Kupang Kris Patmawan mengatakan Upaya peningkatan Iman harus terus dilakukan oleh gereja Katolik melalui salah satu cara yakni melalui kreasi Seni dan Budaya terutama khususnya lagu-lagu gerejani.
“Upaya peningkatan iman dan taqwa dilakukan dengan berbagai cara, salah satu caranya melalui kreasi seni dan budaya terutama melalui Paduan suara, CCR, LOmba Mazmur dan Lomba bertutur Kitab Suci dalam event Pesparani ini," kata Kris Patmawan.
Pesparani juga disebut Patmawan sebagai satu peritiwa Iman untuk memuliakan Tuhan dalam kehidupan manusia di dunia.
“Pelaksanaan Pesparani Nasional ke II nanti akan berlangsung di Provinsi kita pada bulan Oktober 2020. Ini menjadi bentuk nyata dari semangat kebersamaan dan dan toleransi antar umat beragama. Karena yang menjadi Ketua Panitia Pesparani Nasional nanti adalah Ketua PWNU NTT,” jelas Kris Patmawan.
Pesparani Katolik Kabupaten Kupang diikuti peserta dari 10 Paroki dan 4 Kuasi. Pesparani kali mengusung tema Tema 'Melalui pesparani kita tingkatkan kwalitas iman dan kerukunan antar umat beragama'.