York, Gatra.com - Pangeran Andrew, Pemimpin Kota York atau yang biasa disebut Duke of York, menyatakan mundur dari posisinya. Hal ini disebabkan adanya insiden bunuh diri Jeffrey Epstein yang menjadi sebuah gangguan besar bagi Keluarga Kerajaan.
Dilansir BBC, Pangeran Andrew Albert Christian Edward (59), mengatakan, dirinya telah meminta izin kepada Ratu untuk mundur. Pasalnya, nama Pangeran Andrew terseret dalam kasus perdagangan seksual yang dituduhkan pada Epstein. Ia menyebut sangat bersimpati dengan korban pelecehan seks yang dilakukan Epstein. Bahkan, ia meminta maaf pada semua orang yang menginginkan semacam penghentian perdebatan.
Pangeran Andrew terus menuai kecaman atas kejadian ini. Bahkan, perusahaan-perusahaan yang bermitra dengannya mulai menjauhkan diri seperti yang dilakukan beberapa universitas dan badan amal.
Selama beberapa bulan, Duke itu menghadapi pertanyaan mengenai hubungannya dengan Epstein yang bunuh diri pada Agustus ketika menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seks. Salah satu penuduh Epstein, Virginia Giuffre mengaku dipaksa berhubungan seks dengan Pangeran Andrew sebanyak tiga kali. Namun, Duke selalu membantah segala bentuk kontak seksual atau hubungan dengannya.
Keputusan untuk mundur ini disebut Istana Buckingham sebagai keputusan pribadi Pangeran Andrew. Bahkan, hal ini telah dibicarakan dengan Ratu dan Pangeran Charles. "Saya terus menyesali keterikatan saya yang dinilai buruk dengan Jeffrey Epstein. Bunuh dirinya telah meninggalkan banyak pertanyaan yang tidak terjawab, terutama bagi para korbannya, dan saya sangat bersimpati dengan semua orang yang telah terkena dampak dan menginginkan semacam penyelesaian," katanya.
Ia berharap, para korban bisa kembali membangun kehidupan seperti sebelumnya. Selain itu, ia juga bersedia membantu penyelidikan yang dilakukan penegak hukum. Andrew menggambarkan keputusannya untuk mundur sebagai langkah drastis. Tetapi ia juga mengatakan, rumor yang telah beredar benar-benar menjadi sebuah masalah sulit bagi Keluarga Kerajaan.