Home Kebencanaan Lubang Besar Muncul di Dairi

Lubang Besar Muncul di Dairi

Medan, Gatra.com - Warga Dusun Kutanangka Desa Kempawa, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara dikejutkan kemunculan sebuah lubang besar dengan diameter 8 meter dan kedalaman sekitar 15 meter, Minggu (27/11).

Kelapa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Dairi) Bahagia Ginting mengamini peristiwa itu. Katanya, kejadian serupa pernah terjadi dua kali dan peristiwa sekarang adalah untuk ketiga kalinya. Ia menduga bahwa peristiwa alam ini adalah sink hole.

Baca Juga: Dua Desa di Dairi Dilanda Banjir Bandang

"Kemunculan lubang merupakan ketiga kalinya terjadi di kawasan tersebut. Jadi saya sebutnya fenomena alam adanya sink hole. Kita belum bisa pastikan apa penyebabnya, karena butuh kajian dari ahlinya," ujar Bahagia Ginting, Rabu (20/11).

Kemunculan lubang tersebut dikawasan padat penduduk. Terlihat tanah dan juga bagian belakang rumah warga amblas membentuk lubang. Diketahui tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Baca Juga: BNPB: Jumlah Bencana 2018 Berkurang Namun Jumlah Korban Meningkat

Namun, warga disekitar lubang tersebut diminta untuk menjauh. Pihaknya pun sudah menyurati BNPB agar menurunkan tim ahli guna meneliti faktor penyebab kemunculan lubang yang terjadi Minggu (27/11) itu.

"Pada Agustus lalu kita sudah buat surat ke Kepala BNPB, mohon bantuan untuk dikirimkan tim ahli untuk mengecek apa yang menyebabkan kemunculan sink hole," jelasnya.

Baca Juga: Silahisabungan Lirik Wisatawan Milenial

Karena, lanjutnya, pihaknya ingin mengetahui faktor penyebab ilmiah dari ahlinya. "Bagaimana penanggulangannya. Itulah yang kita butuh, jawaban dari pertanyan itu. Kalau surat itu belum digubris, nantinya akan kami buatkan surat lagi melalui Pak Bupati," papar Bahagia.

Kemunculan pertama kali, terjadi pada awal tahun 2016 silam. Lubang dengan kedalaman 4 meter dan diameter 2 meter muncul di tengah gedung Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Kutanangka, Desa Kempawa.

Baca Juga: Pemprov Sumut Terima Anugerah Parahita Ekapraya

Bagian lantai gereja tersebut amblas.bberlanjur pada 2018, muncul lubang menyamai dengan yang pertama. Lubang itu muncul di daerah perladangan warga yang lokasinya masih di dusun dan desa yang sama.

"Sekarang, 2019 ini di permukiman. Sebenarnya lokasinya berdekatan. Agak unik ya saya katakan. Kok bisa muncul lubang," bebernya.

Baca Juga: Polbangtan Medan Promosikan Kewirausahaan di Bidang Kopi

Ia berharap agar BNPB pusat segera mengirimkan tim ahli agar dapat diketahui faktor penyebabnya. Serta bisa dilakukan langkah antisipasi sebelum memakan korban jiwa. Meski demikian, pihaknya tetap lakukan langkah antisipasi. Kejadian ini pula sudah masuk dalam wewenang pihaknya.

"Tapi dari sudut pandang kebencanaan, disebut bencana alam karena ini sudah berdampak kepada masyarakat," pungkasnya.

Reporter: Iskandar

889