Jakarta, Gatra.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta semua pihak untuk bijaksana menyikapi persoalan Sukmawati Soekarnoputri, dengan cara mediasi dan tidak selalu menyelesaikannya secara hukum.
“Ya cobalah saya usulkan untuk di mediasi saja. Kita ini sudah terlalu sering (ke Pengadilan). Memang tidak tepat sih membandingkan bung Karno dengan Nabi Muhammad, itu tidak tepat. Zamannya berbeda, ketokohannya berbeda. Bung Karno sendiri nabinya, Nabi Muhammad,” kata Wapres di kantor Wapres, Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (20/11).
Wapres mengatakan posisi Soekarno sebagai Presiden juga mengakui Nabi Muhammad sebagai seorang muslim dan membandingkan posisi Soekarno sebagai Presiden dan nabi Muhammad itu tidak tepat.
“Bung karno juga mengaku nabinya, ya Nabi Muhammad. Dia muslim, Nabinya, ya Nabi Muhammad. Membandingkan Nabi Muhammad dengan Soekarno itu tidak sebanding, tidak tepat,” katanya.
Meski begitu, lanjut Ma’ruf penyelesaian lebih tepat dilakukan secara baik-baik dan tidak harus dilakukan secara hukum dengan berhadap-hadapan sebagai musuh.
“Penyelesaiannya sebaiknya kalau bisa dimediasi itu lebih bagus, supaya kita tidak terus berhadap-hadapan. Gimana kita mencari dan kalau orang minta maaf, kalau memang salah enggak ada masalah, gitu kan. Jangan kemudian harus diselesaikan lewat pengadilan,” katanya.
Ma’ruf mengingatkan agar persoalan yang bersifat kontroversi di masyarakat tidak selalu diselesaikan atau dibawa ke pengadilan, namun diselesaikan secara baik-baik kekeluargaan, untuk menghindari konflik yang lebih luas.
“Baiknya kita jangan kontroversi-kontroversilah. Kontroversi ditinggalkanlah. Bikinlah narasi-narasi (wacana) yang membawa kerukunan, jangan narasi konflik, baik agama maupun pandangan-pandangan yang bisa menimbulkan konflik, itu dijauhkan,” katanya.
Sebelumnya, Sukmawati Soekarnoputri, salah satu putri proklamator Indonesia Ir Soekarno, dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan penistaan agama. Sukmawati dilaporkan atas pernyataan dalam sebuah acara diskusi yang dinilai menistakan agama Islam.
Sukmawati disebut membuat pernyataan yang dianggap menghina saat menghadiri acara diskusi bertajuk, "Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme". Sejumlah orang telah mengadukan kasus Sukmawati ke polisi.