Brebes, Gatra.com - Anggaran Dana Desa di Kabupaten Brebes tidak hanya terserap untuk pembangunan infrastruktur, namun juga untuk pelayanan masyarakat di bidang kesehatan. Menggunakan dana bantuan dari pusat itu, pemerintah desa menyediakan mobil siaga.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Kabupaten Brebes Rofiq Qoidzul Adzam mengatakan, penggunaan Dana Desa mengacu pada aturan dalam Peraturan Menteri Desa (Permendes), yakni dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan program pemberdayaan dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
"Di Brebes, sebagian besar untuk infrastruktur. Tapi kami tekankan juga untuk pelayananan dasar sosial, seperti pendidikan dan kesehatan tidak dilupakan," kata Rofik, Rabu (20/11).
Di bidang kesehatan, Dana Desa digunakan untuk penanganan dan pencegahan stunting yang di Brebes angkanya tergolong tinggi. Selain itu, dialokasikan untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang juga tergolong tinggi.
"Untuk menekan AKI, pemerintah desa (pemdes) menganggarkan Dana Desa untuk penyediaan mobil siaga desa" kata Rofiq.
Menurutnya, keberadaan mobil siaga desa untuk membantu ibu hamil yang akan melahirkan agar bisa secepatnya mendapat pelayanan kesehatan rujukan sehingga mencegah risiko kematian karena keterlambatan penanganan.
"Memang belum semua desa memiliki mobil siaga desa, tapi sudah ada beberapa desa terutama yang aksesnya ke fasilitas kesehatan jauh. Mobil siaga itu seperti mobil ambulans, jadi bisa digunakan untuk keperluan mengantar warga desa yang sakit," jelas Rofiq.
Dengan adanya mobil siaga, pelayanan kepada masyarakat di desa diharapkan bisa semakin baik, terutama dalam memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan. "Mobil siaga bisa bisa dimanfaatkan warga yang membutuhkan kapan saja," tandas Rofiq.
Salah satu desa yang sudah menyediakan mobil siaga desa yakni Desa Pejagan, Kecamatan Tanjung. Kepala Desa Pejagan, Muhammad Iqbal mengatakan, penyediaan mobil siaga desa dilakukan menggunakan Dana Desa pada 2018.
"Tujuannya untuk membantu masyarakat yang sakit. Mendekatkan ke pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Mobilnya disediakan 24 jam dan gratis," kata Iqbal.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Brebes, pada 2018, AKI mencapai 30 kasus. Sedangkan AKB mencapai 325 kasus. Faktor penyebab tingginya dua kasus itu antara lain keterlambatan penanganan serta kurangnya pengetahuan dan kepedulian selama kehamilan.