Home Ekonomi AS Sepakat Lipat Gandakan Nilai Perdagangan Ke Indonesia

AS Sepakat Lipat Gandakan Nilai Perdagangan Ke Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Rizal Affandi Lukman mengatakan, Amerika Serikat menyetujui penambahan nilai perdagangan kepada Indonesia. Menurutnya, AS menginginkan agar nilai perdagangan di kedua negara meningkat. Targetnya bertambah menjadi US$60 miliar, dari sebelumnya hanya senilai US$30 miliar. Peningkatan ini akan diupayakan dalam lima tahun ke depan. 

"Ya, Indonesia sama AS mempunyai rencana untuk meningkatkan nilai dagang kita dari US$30 miliar menjadi US$50 miliar. Kemudian menjadi US$60 miliar dalam lima tahun ke depan," ujar dia di sela acara Indonesia Economics Forum, di Jakarta, Rabu (20/11).

Lebih lanjut Rizal menuturkan, penambahan nilai perdagangan itu dilakukan AS dan Indonesia agar lebih mendongkrar beberapa sektor perdagangan di antaranya tekstil dan furnitur. 

Menurutnya, untuk sektor tekstil, selama ini Indonesia hanya mengekspor ke Amerika dalam bentuk mentah berupa kain katun dengan harga lebih rendah. Namun, setelah ada kesepakatan ini, Indonesia tidak lagi mengekspor katun ke AS. Namun, akan mengolahnya terlebih dahulu hingga menjadi produk tekstil jadi agar memiliki nilau jual tinggi. 

"Jadi kita akan mengimpor beberapa produk dari AS tetapi at the same time, kita juga akan mengekspor ke sana dalam bentuk yang lebih tinggi nilainya. Katun diubah menjadi tekstil. Tekstil diubah menjadi garment, furniture juga," jelas Rizal.

Rizal melanjutkan, peluang produk Tanah Air semakin tinggi masuk ke AS, sehingga dapat meningkatkan angka ekspor Indonesia. Dalam waktu bersamaan, PDB negara turut mengalami kenaikan.  

"Ini adalah kesempatan yang bagus untuk kita, bisa memasuki pasar di sana," imbuh Rizal.

Sementara itu, sebelumnya Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr. menyampaikan, negaranya berkomitmen melipatgandakan nilai perdagangan dengan Indonesia.

"Kami ingin berinvestasi lebih di Indonesia," kata Joseph dalam media roundtable di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/11).

419