Jakarta, Gatra.com - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, peluang holding sektor karya relatif kecil. Oleh karena itu, pihaknya akan mengkaji ulang beberapa kebijakan holding yang telah dijalani menteri sebelumnya.
Ia mengatakan, Kementerian BUMN sedang mencari model bisnis terbaik untuk perusahaan BUMN sektor karya. Menurutnya, hal ini guna menentukan nasib perusahaan ke depannya.
"Untuk karya sepertinya lagi dikaji, kecil kemungkinan. Peluang jadi holding banyak pertimbangan. Makanya akan dicarikan model bisnis terbaik bagaimana sinergi perusahaan karya ini," ujarnya saat berbincang dengan awak media di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (20/11).
Sementara itu, ia menuturkan, holding pelabuhan siap direalisasikan meski membutuhkan analisis mendalam serta konsolidasi. "Ternyata setelah dibahas, sampai sekarang, kemungkinan kecil dilanjutkan. Seperti Pelindo apakah fungsinya disatukan. Itu masih dikaji, karya juga sedang dikaji. Pelindo juga sedang dibahas, apakah digabung atau per-lokasi," tuturnya.
Arya kemudian menyoroti anak perusahaan BUMN yang memiliki model bisnis sama. Apabila motif berdirinya anak perusahaan itu tidak jelas dan tidak menguntungkan negara maka lebih baik perusahaan itu ditutup.
"Menyoroti cucu cicit perusahaan, ini banyak anak perusahaan yang dibuat tidak tahu dasarnya apa. Kalau anak perusahaan tersebut tujuannya menguntungkan, silakan. Bayangkan, di data ada 11 perusahaan air minum BUMN, kan kita bingung," tutup Arya.