Jakarta, Gatra.com - Menteri BUMN, Erick Tohir mengaku kesal dengan salah satu petinggi BUMN yang mengajaknya makan di restoran mewah. Kekesalan Erick mencuat lantaran petinggi perusahaan yang mengundangnya itu ternyata sedang mengalami kerugian.
"Pak Erick juga sempat keras, beliau katakan pernah dia ke salah satu restoran di Thamrim bertemu dengan eksekutif BUMN, makan ditempat cukup mahal dan mewah tapi ketika dilihat keuangan BUMN tersebut rugi," kata Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga saat melakukan pertemuan dengan awak media di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (20/11).
Arya mengatakan Erick tidak melarang jajaran direksi BUMN untuk menikmati hidangan yang mewah. Hanya saja, seharusnya petinggi BUMN dapat menyesuaikan diri dengan keadaan finansial perusahaan yang dipimpinnya, dengan gaya hidup sehari-hari.
"Bukan tidak boleh untuk sesuatu yang layak kita didapatkan, tapi harus punya hati dan akhlak ketika perusahaan rugi, ya mereka ikut prihatin gaya hidup," katanya.
Arya menyebut, Erick Tohir telah memilih jajaran direksi dan komisaris BUMN merupakan anak-anak bangsa yang terbaik. Terlebih, Erick berharap BUMN dipimpin oleh individu yang memiliki akhlak baik.
"Pilihan terbaik memimpin BUMN dan BUMN ini 50% asetnya aset ekonomi, mempengaruhi setengah ekonomi Indonesia. Pak Erick sampaikan juga dibutuhkan akhlak baik untuk para pemimpin BUMN ini," katanya.