Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani mengatakan, dibutuhkan sinergitas dari semua pihak untuk menghadapi tekanan ekonomi yang saat ini tengah menerpa dunia, tidak hanya dari pemerintah dan para pelaku usaha. Melainkan juga dari para diplomat atau duta besar (dubes) Indonesia yang saat ini berada di negara-negara penugasannya.
Menurut Rosan, para Dubes punya peranan strategis dan paling paham mengenai keadaan ekonomi dan politik di negara-negara tempat mereka bertugas.
"Memang kita harapkan para Dubes ini berperan aktif memberikan masukan karena mereka yang berada di lapangan," kata Rosan, di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (19/11).
Chairman Grup Recapital itu menjelaskan, informasi yang dimaksudnya mengenai apa saja kelebihan dan kebutuhan dari negara tempat Dubes tersebut bertugas. Dengan begitu, para pelaku usaha bersama pemerintah dapat mencari celah untuk melakukan ekspor ke negara-negara itu.
"Misal dengan AS, kita tahu, kita tidak bisa produksi katun. Berarti kita bisa beli katun lebih banyak (dari AS). Tapi di satu sisi kita juga minta mereka beli tekstil yang lebih tinggi. Itu yang dimaksud bukan hanya fair trade, tetapi juga resiprokal," jelasnya.
"Nah itu yang kita dapat dari duta besar. Ini kebutuhan, ini pemainnya, bagaimana pendekatannya, ini yang kami harapkan. Ini bisa berfungsi sebagai market intelligence kita juga," lanjut Rosan.
Rosan meyakini di tengah keadaan ekonomi dan politik dunia yang tengah runyam ini, Indonesia masih memiliki kesempatan untuk lebih mengembangkan pendapatan ekonominya.
Terlebih, Managing Director International Monetery Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional, Kristalina Georgieva mengatakan kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, bahwa Indonesia masih memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabil, begitupun dengan negara-negara lainnya di ASEAN yang diramalkan memiliki pertumbuhan ekonomi cerah.
"Kristalina mengatakan, ekonomi Indonesia masih cukup bagus. Kemudian kita bicara masalah ASEAN, di awal cerita MD IMF menyebutkan, ASEAN masih bagus, ASEAN is in a bright part in the economics world. Di tengah-tengah keadaan ekonomi dunia, yang saat ini sedang gloom," ungkap Retno.