Jakarta, Gatra.com - Jelang Musyawarah Nasional (Munas) partai Golkar pada awal Desember mendatang, tokoh senior Partai Golkar buka suara dengan dinamika yang terjadi belakangan ini. Salah satunya tokoh senior Partai Golkar, Fahmi Idris, ia menyebut konflik dan polarisasi kader jelang Munas adalah sesuatu hal yang kewajaran.
"Konflik internal kan selalu ada, juga di Golkar, apalagi faksi. Ada kalanya kita berbeda, ada kalanya kita bersama," ujar Fahmi saat diskusi publik di Jenggala Center, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (19/11).
Fahmi mengatakan, catatan Partai Golkar untuk menyambut Munas yang pernah terjadi, menurutnya ialah siapa punya uang, dia punya dukungan. Hal ini yang tidak dia harapkan terjadi pada Munas mendatang.
"Menjelang Munas itu yang dihitung bukannya pandangan, tapi malah dananya. Ini memang kurang sehat. Ini persoalan berat bagi partai," jelasnya.
Namun demikian, tokoh senior ini meyakini bahwa kader Partai Golkar sudah dewasa. Sehingga, semua konflik akan selesai dengan baik saat Munas digelar.
"Saya yakin konflik di Munas akan berakhir santai-santai aja," kata Fahmi.