Home Ekonomi BUMDes Bank Sampah Resik Apik Pati Terbaik di Jateng

BUMDes Bank Sampah Resik Apik Pati Terbaik di Jateng

Pati, Gatra.com - Kebanyakan Dana Desa (DD) dialokasi untuk pembangunan infrastruktur. Namun berbeda dengan Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati. Sebagian DD digelontorkan ke BUMDes Bank Sampah TPS3R Resik Apik. 
 
Meski awal berdirinya hanya sebagai jasa angkut sampah yang digarap pada 2015 silam, tetapi dalam perjalanannya tepatnya 2016 bermitra dengan BUMDes dengan sistem kemitraan dan semakin mampu meredam persoalan sampah khususnya di Desa Kajen. 
 
Bahkan bank sampah ini dinobatkan menjadi salah satu bank sampah terbaik di Jawa Tengah. Se Keresidenan Pati yang meliputi Kabupaten Jepara, Grobogan, Kudus, Rembang dan Blora. BUMDes Bank Sampah TPS3R Resik Apik menjadi perwakilan dan sentranya. 
 
"MoU sudah ada, bahkan kita juga bekerjasama dengan DLHK Provinsi, dijadikan bank sampah regional. Satu-satunya di Jawa Tengah bank sampah regional," kata Ketua Bank Sampah TPS3R Resik Apik, Syahid Nurbaya kepada Gatra.com, Selasa (19/11). 
 
Ia menyebut, awalnya digelontor Rp20 juta seiring berjalanannya waktu karena kinerja yang baik dalam pengelolaannya, baru-baru ini dikucurkan lagi Rp470 juta dan mendapatkan tambahan sebesar Rp300 juta. 
 
"Tapi dana sebesar itu dibagi beberapa unit bukan hanya satu saja. Ada jasa angkut, ekspedisi dan sebagainya," katanya. 
 
Saat masih menjadi jasa angkut sampah, awalnya hanya beranggotakan 2 orang saja. Kemudian bertambah menjadi 7 orang saat menjadi BUMDes dan saat ini sudah beranggotakan 18 orang untuk menangani permasalahan sampah warga. 
 
"Kalau dulu beberapa hari sekali sampah sekitar dua dam. Kalau sekarang dua truk dam sehari bisa kita tangani. Kalau omzet jasa angkut sampah sekitar Rp20 juta perbulan," kata Admin BUMDes Bank Sampah TPS3R Resik Apik, Dedy. 
 
Sedangkan untuk bank sampahnya sendiri omzet perhari dikisaran Rp9-11 juta. Diakuinya, dalam sehari bank sampah resik apik mampu mengolah 5 ton sampah organik dan anorganik. Sebagian dijadikan kerajinan, diolah menjadi pupuk, hingga dijual kembali setelah dipilah tentunya. 
 
BUMDes Bank Sampah Resik Apik sudah memiliki seribu nasabah lebih. (Istimewa/far)

 

Sementara itu, Ketua BUMDes Kajen, Abdul Hasyim mengatakan, bakal terus memberikan dukungannya demi menciptakan Kajen bebas sampah. Selain itu berupaya membuka lapangan pekerjaan selebar-lebarnya bagi masyarakat dengan adanya bank sampah. 
 
"Manfaat ekonominya sangat terasa. Harapannya semoga program desa ini dapat meningkat lebih baik," katanya. 
 
Mekanismenya sendiri, semula calon nasabah registrasi melalui situs www.resikapik.id atau bisa datang langsung ke kantor bank sampah. Dari situ, nasabah akan menerima buku rekening dan kantong pilah sampah sesuai peruntukannya. 
 
Setelah terisi, nasabah membawa sampah yang telah dipilah dan buku rekening ke bank sampah. Kemudian petugas mencatat transaksi nilai sampah yang telah ditabungkan dengan uang tunai. 
 
"Ada dua nasabah yang dibagi di sana, nasabah individu dan unit atau dalam hal ini kelompok. Saldo bank sampah bisa dilihat di playstore, jadi tidak perlu hawatir," papar Hasyim. 
 
Diketahui, Desa Kajen memiliki luas sekitar 70 hektare dan termasuk daerah padat penduduk. Lantaran dihuni sebanyak 4.200 jiwa, belum lagi ada 40 pondok pesantren (Ponpes), 10 sekolah dengan 10 ribu jiwa. 
 
Tentunya sampah menjadi satu persoalan, dengan adanya alokasi Dana Desa menjadi bank sampah yang dikelola secara swakelola tentunya sangat membantu masyarakat, selain menciptakan lingkungan yang bersih.
1358