Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Supriano mengatakan, pihaknya memastikan tetap melaksanakan program pelatihan guru berbasis zonasi yang sudah dikembangkan sejak beberapa tahun silam.
Pria yang akrab disapa Ono tersebut menuturkan, di beberapa wilayah, pelatihan guru berbasis zonasi sudah dilaksanakan dan difokuskan pada mata pelajaran (mapel) yang masuk dalam Ujian Nasional (UN).
"Iya karena sekarang ini kan sudah berjalan. Kita fokuskan kepada mapel yang ada di-UN kan. Nanti, pada tahun depan akan kita lanjutkan kembali. Sekarang ini lagi berputar ya, ada yang IN 3, IN 4, bahkan ada yang IN 5," ucap Ono saat ditemui di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (19/11).
Ono juga memastikan, ke depannya program ini akan menggunakan teknologi canggih karena sistem pelatihan telah menggunakan Blended Learning melalui teknologi Learning Management System. Sistem ini mewajibkan para guru untuk menggunakan teknologi seperti laptop agar sesuai dengan perkembangan zaman di era 4.0. Bahkan, saat ini beragam materi pembelajaran sudah dapat diakses di Youtobe dan Google.
"Iya karena ini kan sudah gunakan teknologi. Rata-rata semua itu, guru bawa laptop. Meski dari pelosok, mereka sudah gunakan laptop. Sumber pembelajaran tidak hanya dari unit yang kita siapkan, tetapi dari Teleconferece di antara guru bisa juga lewat Youtube, Google. Selama pelatihan, sumbernya bisa [dilihat] dari mana aja," ujarnya.