Banda Aceh, Gatra.com - Kawanan gajah liar mulai turun ke pemukiman warga dan berkeliaran di kawasan jalan Linggong Panyang, Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh sepekan terakhir.
Bagi masyarakat, khususnya pengguna jalan yang menuju ke Tangse Pidie, diminta berhati-hati ketika melewati jalan tersebut, karena gajah liar kerap bisa muncul kapan saja.
Pada Senin (18/11) misalnya, terlihat tiga ekor gajah liar yang berkeliaran di kawasan itu. Dari tiga ekor gajah, itu ada seekor gajah jantan dewasa yang sering mengamuk. Diperkirakan kawanan gajah itu juga belum bergeser ke wilayah lain.
Turunya gajah ke pemukiman warga bukan hanya terjadi di Pidie, namun juga di Aceh Timur. Sekawanan gajah liar terlihat di kawasan Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
Saat ini, tim dari BKSDA Aceh Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe melakukan penggiringan terhadap kawanan gajah liar yang berkeliaran di kawasan Aceh Timur, tepatnya di Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Rantau Peureulak.
“Hari ini tim melakukan penggiringan kembali ke hutan yang berada di Aceh,” kata Kasi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe, Kamarudzman saat dikonfirmasi Selasa (19/11).
Kamarudzman menyatakan, penggiringan gajah liar ini dilakukan dengan mengerahkan beberapa ekor gajah jinak dari CRU Saree, Aceh Besar dan CRU setempat.
Dikatakannya, ada dua kelompok gajah liar yang di Aceh Timur, satu kelompok terdiri 6 ekor dan satu lagi ada 20 ekor, yang masih dalam Kecamatan Rantau Peureulak. Kawanan gajah 6 ekor ini diketahui telah merusak sebagian kebun jagung masyarakat.
“Sementara yang di Pidie, hari ini petugas ke lapangan melakukan grouncheck dan analisis penanganan. Untuk kawanan gajah di Pidie, kita belum ketahui secara akurat berapa ekor jumlahnya karena masih menunggu informasi dari lapangan,” jelasnya.
Kamarudzman mengimbau masyarakat tidak merambah hutan saat ini atau membuka lahan perkebunan di kawasan hidup gajah liar, agar tidak terjadi konflik antara gajah dan manusia.