Batam, Gatra.com - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi meminta warga mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Hal ini bertujuan untuk menekan produksi sampah plastik di Batam. Rudi mewacanakan untuk membuat kebijakan penyediaan gelas, dan wadah bukan plastik yang dapat digunakan oleh para pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Batam. “Plastik butuh waktu 600 tahun menyatu dengan tanah. Itu penjelasan ahli kepada saya kemarin. Maka pelan-pelan kita kembali ke 50 tahun lalu, tidak lagi pakai plastik, kita pakai kaca lagi, pakai gelas untuk minum,” ungkapnya, Selasa (19/11/2019).
Walau begitu, Rudi juga menuturkan bahwa kebijakan ini tidak dapat langsung direalisasikan. Namun harus melalui proses sosialisasi dalam waktu tak sebentar. “Pegawai juga bisa bawa tumbler atau botol minum ke kantor. Ini tak lain untuk kelanjutan kehidupan anak kita yang masih muda. Sehingga suatu waktu plastik tak jadi momok bagi kita masyarakat Kota Batam,” lanjutnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie sebelumnya mengatakan dalam satu hari rata-rata sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telagapunggur sebanyak 900-1.000 ton. Dan diperkirakan sedikitnya 20 persen dari jumlah itu adalah sampah plastik atau sejenis plastik. “Upaya untuk mengurangi konsumsi plastik sekali pakai sangat diperlukan. Contohnya dengan menggunakan tumbler untuk tempat minum. Atau membawa kantong belanja sendiri yang bisa dipakai berulang-ulang sehingga tidak memakai plastik terlalu banyak,” kata Herman.