Padang, Gatra.com - Langkanya BBM jenis solar di Sumatra Sumbar (Sumbar) dua pekan terakhir, berimbas terhadap operasional bus Trans Padang. Biasanya bus tersebut beroperasi 25 unit per hari, kini hanya bisa dioperasikan maksimal 15 unit per harinya.
Kepala Dinas Perhubungan Padang, Dian Fakri menyebutkan, bus Trans Padang menggunakan bahan bakar solar. Dikarenakan kondisi langkanya BBM jenis solar ini, operasional layanan angkutan massal di Kota Padang terkendala. Akibatnya berdampak kepada layanan masyarakat.
“Pelayanan masyarakat juga jadi terkendala, karena waktu tunggu di halte menjadi bertambah. Biasanya setiap 15 menit ada bus yang datang, tapi karena berkurangnya bus yang beroperasi waktu tunggu jadi bertambah," ungkap Dian dalam informasi diterima Gatra.com di Padang, Senin (18/11).
Baca Juga: Ini Dua Faktor Penyebab BBM Langka di Sumbar
Dian berharap, kelangkaan BBM jenis solar tersebut bisa segera diatasi dan dicarikan solusinya oleh instansi terkait. Dengan tujuan agar operasional bus Trans Padang dari Imam Bonjol- Lubuk Buaya juga kembali normal dan pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal.
Sementara Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit memastikan adanya penambahan kuota solar untuk provinsi itu. Upaya itu dengan koordinasi bersama pihak PT Pertamina Cabang Padang, sekaligus untuk mengatasi antrean panjang di SPBU di daerah setempat.
Dari pengakuannya, pihaknya sudah mendapat konfirmasi dari PT Pertamina, bahwa akan mendapat tambahan kuota BBM 10 persen untuk wilayah Sumbar. Selama ini, pasokan solar untuk wilayah Sumbar yang rata-rata sebanyak 1.080 kiloliter per hari, kemudian akan ditambah menjadi 1.250 kiloliter.
"Kita sudah dapat konfirmasi, penyaluran kuota yang ditambah 10 persen oleh Pertaminak. Tapi untuk mengurai antrean, mungkin memang butuh waktu," kata Nasrul saat ditemui sebelumnya.