Jakarta, Gatra.com - Peneliti Sinergi Data Indonesia (SDI) Barkah Patimahu menilai, pasca rapimnas Partai Golkar ada banyak 33 DPD 1 dan 7 Ormas Hasta Karya menyatakan dukungannya akan mengusung Airlangga Hartarto menjabat kembali sebagai ketua umum partai Golklar dalam Munas Partai Golkar Desember mendatang.
Alasan Barkah karena Airlangga yang terpilih sejak Desember lalu sebagai Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto memenuhi syarat, prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela (PDLT). Artinya, semua prasyarat sudah dipenuhi Airlangga untuk kembali duduk sebagai ketua umum Partai Golkar.
“Perspektif saya dalam menilai, Airlangga Hartarto ini mengacu kepada data. Sebenarnya kader-kader Golkar pun bisa menilai secara kasat mata prestasi apa yang selama ini dilakukan Airlangga,” katanya di Jakarta, Senin (18/11).
Barkah melihat sejak Airlangga menjabat rentang waktu dua tahun sejak Munaslub 2017 lalu, sejumlah agenda politik berjalan dengan baik dan menunjukkan prestasi Airlangga selama memimpin Golkar.
“Sejumlah prestasi itu misalnya ketika Airlangga mampu mengkonsolidasikan internal Golkar dengan baik, tanpa terjadi riak-riak yang bergejolak berarti. Dampaknya memengaruhi angka elektoral Partai Golkar yang meningkat secara signifikan,” kata Barkah.
Barkah juga menganggap ditengah maraknya isu-isu korupsi yang menghantam beberapa kader partai Golkar, Airlangga mampu menjalin konsolidasi internal dengan biak.
“Terbukti perolehan angka kursi Golkar di DPR menjadi pemenang kedua terbanyak. Ini prestasi kedua Airlangga. Kita tidak boleh menutup mata melihat kenyataan bahwa selama ini di tubuh partai Golkar konsolidasi berjalan baik dan elektoralnya juga meningkat,” katanya.
Terlebih, lanjut Barkah ketika Partai Golkar mengusung Capres Joko Widodo (Jokowi) kembali menjabat di Pilpres 2019 lalu.
“Itu termasuk prestasi Partai Golkar, sehingga tidak berlebihan jika dalam penyusunan kabinet, Golkar dipercayakan menerima empat jatah kursi menteri dan satu wakil menteri di kabinet,” ujarnya.
Barkah menilai dengan perolehan lima kursi di kabinet Indonesia Maju itu menunjukkan bentuk kepercayaan pemerintah terhadap partai Golkar.
“Artinya, kader-kader Golkar mampu dan punya kapasitas. Inilah prestasi yang sangat baik Golkar di bawah Pak Airlangga,” ujarnya.
Barkah juga menilai bahwa dedikasi Airlangga terhadap Partai Golkar luar biasa besar. Selain itu juga loyalitas Airlangga di partai Golkar sudah teruji. Ketika dia dibesarkan oleh partai beringin, bahkan berasal dari keluarga Golkar sejak lama.
“Kita semua juga sudah tahu bahwa Pak Airlangga juga tidak tercela. Kami melakukan survei terhadap pemilih di Munas Golkar dan kepercayaan mereka terhadap Pak Airlangga cukup tinggi,” ujar Barkah.
Terbukti dalam survei SDI lanjut Barkah, menyatakan Golkar saat ini lebih baik dari Golkar sebelumnya.
“Dari survei itu ada sebanyak 70% menyatakan Golkar lebih baik, meski baru berjalan dua tahun saja. Kemudian ada 24,06% menyatakan sama saja, dan menyatakan kurang hanya sekitar 4,38%, sementara yang tidak tahu 1,56%,” ungkap.
Barkah menyebut survei SDI ini dilakukan kepada ketua DPD pemilik suara di Munas 2019 mendatang dan sangat spesifik karena tidak dilakukan kepada masyarakat umum.
Dalam survei SDI tersebut, lanjut Barkah disebutkan, pertanyaan misalnya apakah Airlangga berhasil dalam memimpin partai Golkar, dan yang menjawab hasilnya ada sebanyak 86,88% menyatakan berhasil.
“Jawaban itu berdasar prestasi Airlangga misalnya dengan memperjuangkan dengan menempatkan Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR,” kata Barkah.