Purbalingga, Gatra.com - Realisasi pencairan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) di Kabupaten Purbalingga tahap III ditarget selesai akhir tahun 2019.
Kepala Dinpermasdes Purbalingga, Muhammad Najib mengatakan, 224 desa Kabupaten Purbalingga digelontor dana desa Rp 333 miliar. Anggaran itu terdiri ADD atas Rp 96,5 miliar dan DD Rp 237 miliar.
"Tahap I dan II sudah selesai. Sekarang tahap III yang 40 persen. Tiap hari kita pantau langsung untuk mempercepat proses realisasi anggarannya," kata dia di sela rapat koordinasi, Senin (18/11).
Karena itu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermasdes) Kabupaten Purbalingga, mulai melakukan monitoring untuk mengevaluasi penyerapan anggaran tersebut. Proses monitoring dan evaluasi ini diharapkan dapat menemukan kendala yang dialami pemerintah desa terkait proses pencairan.
Misalnya masalah kekurangan personel atau tenaga di jajaran Pemdes. Selain itu, ada juga yang terkendala proses adaptasi, antara kepala desa yang lama dan kepala desa yang baru.
Dia mengatakan, dari hasil pantuan sementara, sebagian besar Pemdes menggunakan dana tersebut untuk infrastruktur seperti jalan desa, pembangunan talud dan rabat beton.
"Sejauh ini semua masih lancar. Tak ada kendala," ujarnya.
Kepala Desa Banjarsari, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Suratno mengatakan, Dana Desa di wilayahnya diprioritaskan untuk program pemberdayaan ternak ikan lele, pelatihan menjahit, serta pengolahan dan pemasaran produk industri rumahan. Sebagian lagi digunakan untuk memperbaiki rumah tidak layak huni (RTLH), jembatan serta jalan desa yang rusak.
"Dana Desa sangat membantu, terutama untuk program pemberdayaan masyarakat. Sebab desa kami masuk zona merah kemiskinan di Purbalingga," ujarnya.
Suratno berharap, anggaran Dana Desa yang dialokasikan dapat ditambah lagi untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur yang rusak. Contohnya Jembatan Sungai Tuntung Gunung yang kondisinya memprihatinkan.