Batam, Gatra.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie menyatakan pihaknya saat ini telah melakukan pengecekan terkait tumpahan minyak di perairan pelabuhan pancung, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Kepri, Minggu (17/11). Pencemaran minyak hitam terlihat hingga ke pesisir pantai.
Sebelumnya, salah satu warga Kecamatan Belakang Padang, Muhammad menyatakan adanya persoalan tahunan yang tak kunjung bisa teratasi. Bahkan tumpahan minyak yang diketahui pada Minggu (17/11) pagi disebutkan radiusnya cukup besar dan yang terparah, yakni bisa dikatakan satu kawasan perairan Belakang Padang.
Dalam hal ini, Herman menegaskan bahwa dirinya telah turun langsung guna mengambil sampel minyak yang mencemari perairan tersebut. Walau begitu, pihaknya mengakui saat ini belum dapqt menemukan penyebab tercemarnya perairan yang menganggu aktifitas masyarakat sekitar.
"Kemarin kita turun langsung guna melihat kondisi perairan yang tercemar, saat ini sampel telah kita ambil untuk dilakukan pengecekan jenis minyak yang mencemari perairan," ucapnya, pada Gatra.com, Senin (18/11) di Batam.
Herman mengakui adanya permasalahan tahunan ini tidak hanya dapat menjadi ancaman bagi biota laut, namun juga kepada masyarakat Belakang Padang. Dimana dalam pantauan limbah minyak tersebut bahkan menempel di beberapa rumah panggung, yang berada di kawasan pelabuhan dan pasar.
Permasalahan ini sendiri, diungkapkannya telah menjadi permbahasan bersama setiap tahunnya. Namun pihaknya tetap masih menemukan adanya kejadian serupa. Saat ini setelah pengambilan sampel, pihaknya akan mencari tahu sumber pencemaran yang menganggu aktifitas masyarakat Belakang Padang, yang berada di kawasan pelabuhan pancung dan pasar. "Padahal ini sudah menjadi pembahasan kita setiap tahunnya bersama tim daerah dan Menko Maritim, kita sendiri meyayangkan adanya peristiwa ini," tuturnya.