Jakarta, Gatra.com - CEO GoFruit, Martin Widjaja mengatakan, pihaknya tengah mengembang outlet berupa ruko, rumahan, dan Iapak sebagai pendukung bisnis platformnya. Saat ini, GoFruit memiliki 2 ruko di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan dan Pasar Puri Indah, Jakarta serta 200 pelapak tradisional.
"Kita dalam 3-5 tahun menargetkan 3000 lapak yang ter-record secara digital. Kita bukan mengejar volume atau angka berapa, tetapi mementingkan quality," ucapnya kepada awak media di Jakarta, Senin (18/11).
Untuk merekam dan memungkinkan adanya transaksi digital, pihaknya memberikan bantuan berupa alat point on sales (POS), sehingga pelapak akan lebih mudah mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR).
Martin meyakini, masyarakat kelas menengah Indonesia masih bertumbuh. Selain itu, konsumsi buah per kapita di bawah 40 kg/kapita menyebabkan potensi usahanya masih terbuka lebar.
"Lapak set up fee-nya enggak lebih dari 20 juta, itu tanpa chiller [pendingin] dan lainnya. Modal buah juga enggak ada masalah, misalnya satu juta. Pelapak mendapat margin sebesar 30%-37%," tuturnya.
GoFruit membagi lapaknya menjadi tiga tipe yaitu tipe A, B, dan C. Tipe C merupakan pelapak yang baru bergabung, sedangkan tipe B adalah pelapak yang sudah memiliki timbangan dan POS, dan Tipe A yang sudah memiliki rekaman transaksi minimal enam bulan.
"Kita siapkan modul untuk franchise. Kita bisa tinjau apakah lokasinya cocok atau tidak," ucapnya.
Selain itu, GoFruit bekerja sama dengan Tani Hub untuk mengembangkan lapak tenda. Dalam kerja sama tersebut, kedua perusahan start up tersebut akan melakukan co-branding. Kemudian, mereka bekerja sama dengan Tani Hub sebagai tempat karena set up-nya tergolong cepat. Namun, Martin enggan mengungkapkan nilai investasi yang didapatkannya. Menurutnya, masih ada prototyping dan tugas yang harus dilakukan.
CEO Tani Hub, Ivan Arie Sustiawan mengatakan, pihaknya akan memasok buah-buahan grade A, B, dan C dari para petani biayaannya. Selain itu, Tani Fund akan membantu pendanaan bagi lapak GoFruit.
"Tapi kita lihat profilnya dulu, Apakah memanfaatkan perbankan dengan KUR-nya atau tani fund. Kita luncurkan merchant financing pada tiga bulan lalu untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah)," katanya.