Bantul, Gatra.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong pemerintah daerah menyediakan saluran kedaruratan 112. Bantul menjadi daerah ke-37 dari total 540 kabupaten/kota yang telah menyediakan layanan 112.
Hal ini disampaikan Direktur Pengembangan Pita Lebar Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Ikhsan Baidirus saat meresmikan Bantul sebagai daerah ke-37 yang menyediakan saluran kedaruratan 112 di Kantor Bupati Bantul, Senin (18/11).
"Minimnya daerah atau kota yang memiliki saluran kedaruratan 112 karena ketersediaan infrastruktur, khususnya jaringan internet broadband," katanya.
Karena itulah, Kemkominfo telah menerbitkan surat edaran terkait pembangunan Penetrasi Akses Tetap Pita Lebar (Fixed Broadband) ke pemda. Intinya, pemerintah daerah diminta mempermudah baik izin maupun regulasi pembangunan infrastruktur pasif, khususnya jaringan pita lebar.
Jaringan pita lebar di daerah, menurut Kominfo, menjadi penanda bahwa daerah itu siap menuju smart city karena memiliki akses internet cepat yang terhubung ke rumah dan gedung pemerintahan.
"Sampai saat ini, dari 30 juta rumah yang dilewati jaringan pita lebar, baru sekitar 8-9 juta yang sudah terkoneksi," ujarnya.
Masuknya Bantul menjadi bagian 37 daerah yang menyediakan saluran 112 menandakan Bantul siap menjadi daerah maju.
Kementerian kominfo akan memadukan semua informasi dari sejumlah daerah yang memiliki Layanan Panggilan Darurat 112. Hal ini bertujuan memudahkan masyarakat melaporkan kondisi darurat dan mempercepat penanganan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bantul Fenty Yusdayati menerangkan saluran kedaruratan 112 ini akan menyatukan saluran kedaruratan sebelumnya.
"Saluran ini akan terintegrasi dengan saluran 119 (kesehatan), 110 (kepolisian), dan 113 (kebakaran). Jadi cukup satu nomor dan bisa dihubungi via mobile selama masih di wilayah Bantul," ujarnya.
Selain menyediakan saluran kedaruratan 112, Diskominfo juga telah memasang tiga jaringann WiFi di sejumlah lokasi wisata dan kawasan jalur jalan lingkar selatan sebagai pendukung beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta.
"Sampai saat ini sudah ada 96 titik fasilitas WiFi gratis dan sampai akhir tahun 2019 mendatang akan ditambah di 14 titik lagi. Kita juga akan memasang Closed Circuit Television (CCTV) di 19 titik potensial," lanjutnya.