Kupang, Gatra.com - General Manager Lion Air Kupang Rinus Zebua membantah Kapten Pilot Djarot Harnanto yang menerbangkan pesawat Batik ID6548 Jakarta - Kupang pingsan kerena sakit jantung.
“Pilot mengalami gangguan kesehatan. tapi masih dalam keadaan sadar, tidak pingsan. Dia dalam keadaan sadar sejak dalam penerbangan, ketika mendarat di Kupang, juga hingga tiba di RS, dan sampai saat ini, pilot tetap dalam keadaan sadar," tegas Rinus Zebua kepada wartawan Ahad (17/11).
Dia menjelaskan informasi bahwa pilot Batik Air mengalami gangguan kesehatan diterima saat pesawat tersebut mendarat di Bandara El Tari Kupang.
"Sesuai informasi yang kami terima, pilotnya sakit. Sampai saat ini kami belum mengetahui secara pasti pilot mengalami gangguan kesehatan apa, sehingga dia dilarikan ke Rumah Sakit terdekat, yakni di RS Siloam Kupang," jelas Rinus.
Lebih lanjut Rinus Zebua juga menyebutkan sudah mengecek langsung kondisi kru dan pesawat tersebut di Bandara El Tari Kupang. “Selain kondisi kru, kami juga sudah cek, para penumpang dari Jakarta-Kupang. Semuanya juga dalam kondisi baik-baik saja,” paparnya.
Rinus juga menegaskan pihaknya mendatangkan pesawat tanpa muatan dari Surabaya untuk mengangkut penumpang dari Kupang ke Jakarta.
Sementara itu melalui keterangan tertulis, Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Batik Air kepada wartawan menjelaskan, layanan penerbangan bernomor ID-6548 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) ke Bandar Udara El Tari, Kupang, operasionalnya sudah dijalankan sesuai prosedur (SOP).
Sesuai jadwal mendarat di El Tari pukul 12.40 WITA. Penerbangan ID-6548 sudah dipersiapkan dengan baik. Batik Air membawa tujuh kru dan 148 tamu.
"Sebelum diberangkatkan, pesawat Airbus 320-200CEO registrasi PK-LUF sudah melalui pemeriksaan lebih awal (pre-flight check) dan seluruh kru menjalani pemeriksaan kesehatan, dinyatakan laik terbang (airworthy for flight)," kata Danang Mandala Prihantoro.
Sebelum menurunkan ketinggian jelas Danang Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot kapten Djarot Harnanto, merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas.
“Dalam kondisi demikian penerbangan ID-6548 dengan komando co-pilot (first officer) menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat (emergency landing). Kondisi ini sudah sesuai standar operasional penerbangan dalam buku manual,” terang Danang.
Seluruh awak kokpit (pilot dan kopilot), sudah dilatih untuk terbang sendiri dan menjalankan ketentuan. “Pesawat mendarat di Bandar Udara El Tari pada 12.46 WITA. Setelah pesawat berada di landas parkir (apron) dan pada posisi sempurna, pilot segera mendapatkan pertolongan dan dibawa ke rumah sakit ,” ujarnya.
Dia mengatakan, penerbangan ID-6548 sudah dipersiapkan dengan baik. Pesawat Batik Air membawa tujuh kru dan 148 orang penumpang. Sebelum diberangkatkan, pesawat Airbus 320-200CEO registrasi PK-LUF, sudah melalui pemeriksaan lebih awal (pre-flight check) dan seluruh kru menjalani pemeriksaan kesehatan, dinyatakan laik terbang (airworthy for flight).
Batik Air sudah menerbangkan pesawat pengganti dari Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) ke Kupang. Pihaknya meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional Batik Air yang lain tidak terganggu.
“Batik Air menyampaikan terima kasih kepada kru pesawat dan seluruh pihak yang sudah membantu penanganan penerbangan ID-6548,” ungkapnya.
Hingga saat ini pilot Batik Air ID-6548, kapten Djarot Harnanto sementara mendapatkan perawatan intensif di IGD rumah sakit Siloam Kupang.
Seperti diberitakan Gatra.com sebelumnya, Pesawat Batik Air seri A-320 dengan nomor penerbangan ID-6548 rute Jakarta-Kupang, Ahad (17/11) sekitar pukul 12.30 WITA mendarat darurat di Bandara El Tari Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Naas ini menyusul sang pilot Djarot Harnanto, pingsan tak sadarkan diri diduga terkena serangan jantung.
Informasi yang dihimpun Gatra.com di Bandara El Tari Kupang menyebutkan, pukul 12.30 WITA, co-pilot Batik Air melakukan komunikasi dengan Airnav Bandara El Tari. Co-Pilot menyampaikan bahwa sang pilot pingsan dan akan melakukan emergency landing.
Sekitar pukul 12.40 WITA Co-Pilot Pesawat Batik Air berhasil landing di Bandara El Tari. Pesawat kemudian ditarik dari runway 25 ke apron, untuk dilakukan evakuasi terhadap sang pilot.
Pukul 13.15 WITA, Kapten pilot Djarot Harnanto berhasil dievakuasi oleh tim medis Angkasa Pura I Bandara El Tari dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Kupang daan masih menjalani perawatan hingga sekarang.
General Manager Bandara El Tari Kupang, Barata Singgih Riwahono membenarkan pasawat Batik Air seri A-320 dengan nomor penerbangan ID-6548 mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang.
Saat ini kasusnya ditangani Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Selain itu kami juga ucapkan terima kasih atas kesigapan para personil di lapangan baik dari internal Bandara dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) penanganan pilot yang mengalami tidak sadarkan diri dapat ditindaklanjuti dengan cepat," kata Barata.