Banjarnegara, Gatra.com – Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kemdikbud bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Muda Indonesia (YSMI), kembali menggelar Festival Film Serayu Banjarnegara (FFSB) tahun 2019. Pembukaan Festival ini dilakukan Minggu (17/11) di Aula Dekranasda Banjarnegara, ditandai pemukulan kentong sebagai tanda kesiapsiagaan bencana.
Ketua Umum YSMI, Heni Purwono mengatakan Festival Film Serayu kali ini adalag gelaran yang ketiga. Secara umum tujuan festival film ini adalah menghidupkan dunia perfilman di kalangan muda usia, terutama pelajar SLTP dan SLTA.
Lebih khusus lagi, tahun ini Festival Film Serayu mengetengahkan tema kebencanaan. Harapannya, generasi muda bisa mengenali potensi bencana sekaligus mitigasinya.
“Kita ingin, dunia perfilman di Banjarnegara kembali bergeliat. Begitu ya. Terlebih potensi-potensi film di kalangan pelajar cukup tinggi. Kemudian secara filosofis, Kita ingin pesan-pesan dalam film, tertama kesiapsiagaan terhadap bencana dan potensi-potensi yang ada di Banjarnegara bisa terekspos dalam festival ini,” katanya.
Dia menjelaskan, Banjarnegara merupakan salah satu wilayah paling berisiko bencana di Jawa Tengah dan Indonesia. Sebab, sebagian wilayahnya berada di pegunungan. Bahaya longsor dan erupsi kawah di Kawasan Dieng adalah risiko bencana yang dihadapi warga. “Ada juga pembuatan film dokumenter tragedi Kawah Sinila,” ucapnya.
Karenanya, pihaknya ingin agar generasi muda mengenali potensi bencana dan menguasai mitigasi bencana. Salah satunya dengan media film. Film dinilai sebagai media yang efektif untuk belajar dan cukup dimintai generasi muda.
Heni mengemukakan, pembukaan Festival Film Serayu berisi diskusi dan workshop film yang diikuti oleh sekitar 100 orang peserta yang terdiri dari pelajar SLTP dan SLTA beserta guru pembimbingnya. Selanjutnya, para peserta akan memproduksi film yang nantinya akan dikompetisikan. “Nanti juga akan ada award untuk penghargaan film terbaik,” ungkapnya.
Dia berharap, muncul bibit-bibit film lewat festival ini. Dengan begitu, potensi-potensi Banjarnegara bisa terangkat lewat film yang dibuat oleh generasi muda.