Kebumen, Gatra.com – Kepolisian Resor Kebumen meningkatkan pengamanan usai peristiwa serangan bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan, 13 November 2019 lalu. Ojek Online (Ojol) dan Sales Promotion Girl (SPG) dilarang masuk ke markas Polres.
Naik turun penumpang Ojol dilakukan di luar gerbang. SPG juga hanya bisa berpromosi di luar gerbang. Akan tetapi, Kepala Subbagian Humas Polres Kebumen, Iptu Tugiman menepis aturan itu baru berlaku usai serangan bom bunuh diri Markas Poltabes Medan, di mana si pelaku mengenakan atribut Ojol. Dia bilang aturan itu sudah berlaku jauh hari sebelum
“Boleh, namun di luar Gerbang. Jadi menaikkan ataupun menurunkan penumpang di luar kantor. Ini sudah lama banget. Termasuk SPG Rokok juga nggak bisa masuk ke Mapolres,” katanya, Minggu (17/11).
“Jadi garis bawahnya, sebelum ada teror bom bunuh diri di Medan, kita sudah memberlakukan itu. Sudah tiga tahunan, Mas,” ucapnya lagi. Dia pun menegaskan, ketatnya pengamanan di Markas Polres Kebumen sudah dilakukan sejak lama. pos polisi permanen di sisi pintu gerbang menjadi buktinya.
Hanya saja, dia mengakui ada sedikit peningkatan standar pengamanan usai serangan bom bunuh diri tersebut. Salah satunya dengan penggeledahan.
Terkini, pintu gerbang Polres yang difungsikan cuma satu. Masuk dan keluar dibikin satu pintu, yakni gerbang sebelah selatan atau depan pos penjagaan.
Adapun gerbang utara yang sebelumnya digunakan sebagai pintu keluar, ditutup untuk memudahkan pemantauan. Personel yang berjaga pun ditambah, dilengkapi dengan senjata. “Tujuannya untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung Mapolres,” dia menerangkan.