Jakarta, Gatra.com - Direktur Pembinaan Sekolah Menengan Kejuruan (PSMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), M. Bakrun mengakui, jika ke depan salah satu fokus utama dari revitalisasi SMK adalah dalam sektor revitalisasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan di sekolah SMK.
Bakrun mengatakan saat ini pengajar di SMK memang sudah lama kekurangan. Menurut Bakrun, hal tersebut juga didorong oleh perkembangan di sekolah dan perkembangan di industri yang berbeda.
"Kita kan sudah terus terang saja kurang [Dalam Pendidik dan Tenaga Kependidikan]. Tadi bicara dengan teman-teman dari Programmer, mereka juga menyampaikan permasalahan guru tersebut. Saya pun menyadari itu, karena memang perkembangan di sekolah dan perkembangan di industri kan beda," jelas Bakrun di Jakarta, Ahad (17/11).
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, Bakrun mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 34 Tahun 2018 tentang standar nasional pendidikan SMK yang menyebutkan bahwa SMK selain ada guru, juga ada instruktur kejuruan yang dapat menjadi pendidik di SMK
"Guru dan Tenaga Kependidikan ini juga perlu revitalisasi, maka itu yang sampai saat ini sudah dilakukan dengan keluarnya Permendikbud 34 tahun 2018 tentang standar nasional pendidikan SMK, di mana ada pendidik itu bisa dari guru bisa dari instruktur kejuruan," katanya.
Dengan rancangan tersebut, ke depan Bakrun berharap bisa menambal kekurangab pendidik dan tenaga pendidik di SMK, sembari terus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dalam menggodok Revitalisasi SMK dalam Sektor Pendidik dan Tenaga Kependidikan.