Paris, Gatra.com - Para demonstran membakar mobil serta melempari polisi dengan batu dan botol pada peringatan "rompi kuning" di kota Paris pada hari Sabtu (16/11) waktu setempat. 

Aparat kepolisian pun membalas tindakan demonstran dengan menembakkan gas air mata dan meriam air. 

Dilansir Reuters, Minggu (17/11), polisi telah menangkap setidaknya 124 orang untuk diinterogasi dan 78 lainnya ditahan. 

Bentrokan juga terjadi antara demonstran dan polisi di Porte de Champerret, dekat dengan Arc de Triomphe, ketika para pemrotes bersiap untuk berbaris melintasi kota menuju Gare d'Austerlitz. Polisi pun mencoba menghalau gerakan demonstran yang mencoba untuk menduduki jalan lingkar Paris.

Diketahui juga bahwa masih ada sejumlah bentrokan yang terjadi di daerah Les Halles, pusat kota Paris pada saat menjelang sore hari. Sedangkan, di kota lainnya, para demonstran yang sebagian besar menggunakan rompi kuning berbaris di kota Marseille. 

Demonstrasi rompi kuning meletus pada November 2018 lalu yang diakibatkan adanya kenaikan harga bahan bakar dan tingginya biaya hidup. Demonstrasi melonjak menjadi gerakan yang lebih luas terhadap Presiden Emmanuel Macron. 

Agenda perayaan satu tahun "rompi kuning" telah dilarang untuk dilaksanakan. Namun, para inisiator meminta warga untuk turun ke jalanan pada hari Sabtu, untuk menandai ulang tahun pertamanya. 

Protes telah dilarang di dekat tempat-tempat wisata seperti Menara Eiffel. Sementara itu, 20 stasiun kereta bawah tanah ditutup pada hari Sabtu.