Purbalingga, Gatra.com – Potensi ekspor gula kristal atau gula semut Purbalingga sangat besar. Terbukti, Bupati Purbalingga dan Gubernur Jawa Tengah telah menandatangani kesepakatan (MoU) dengan Moskow, Rusia, untuk jual beli gula kristal ini.
Bahkan, dalam waktu dekat Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi akan melawat ke Jepang untuk kepentingan yang sama. Karenanya, Pemerintah Kabupaten Purbalingga fokus pada pengembangan gula kelapa untuk dijadikan gula kristal.
Sekretaris Dinperindag Purbalingga, Johan Arifin mengatakan sentra penghasil gula kelapa, seperti di Desa Sindang dan Tangkisan kini mendapat perhatian khusus dari Dinperindag Purbalingga. Ratusan penderes di dua desa tersebut merupakan potensi besar untuk pemasaran gula kelapa yang kemudian menjadi gula kristal atau gula semut.
“Ini adalah potensi besar karena dua Desa yaitu Sindang dan Tangkisan memiliki jumlah penderes yang sangat banyak hingga ratusan sehingga kami perlu menyasar kesini,” ucap Johan, dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu (16/11).
Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan penandatanganan MoU dengan pihak Moskow, Rusia tentang gula kristal. Pihak Moskow mau menampung gula kristal dari Purbalingga berapa pun jumlahnya.
“Beberapa waktu lalu ibu Bupati ke Moskow demi concernnya beliau tentang gula kristal Purbalingga agar dilirik oleh bangsa asing,” tandasnya.
Johan mengungkapkan pada November 2019 ini pul bupati dijdwalkan kembali melawat ke ke Jepang untuk kepentingan yang sama. Hal tersebut merupakan wujud nyata kepedulian Bupati Tiwi untuk mengangkat nama gula kelapa Purbalingga khususnya bagi penderes untuk lebih berdaya lagi.
“Ibu Bupati di bulan ini akan ke Jepang untuk melakukan hal sama tentang gula kelapa atau gula kristal,” jelasnya.
Menurut dia, upaya serius Pemkab Purbalingga untuk mengembangkan gula kristal ini harus diimbangi oleh para pelaku gula kristal Purbalingga untuk selalu meningkatkan produksi dan menjaga kualitas produk. Sebab, kompetitor gula kristal tidak hanya berasal dari dalam negeri akan tetapi juga dari luar negeri seperti Malaysia dan Vietnam.
“Tingkatkan terus lho kualitasnya. Karena kompetitor juga berasal dari luar negeri seperti Malaysia dan Vietnam yang kualitasnya juga bagus. Kualitas itu mulai dari kemasan, tampilan gula kristalnya, ijinnya serta sertifikat halalnya,” jelasnya.