Home Politik Potensi Aklamasi, Loyalis Airlangga: Mungkin Saja Terjadi

Potensi Aklamasi, Loyalis Airlangga: Mungkin Saja Terjadi

Pekanbaru, Gatra.com. Politisi Partai Golkar, Azis Syamsudin mengatakan kalau opsi aklamasi bakal berpeluang terjadi dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar Desember mendatang. 

Walau begitu, peluang aklamasi itu kata Azis bakal muncul jika tidak ada yang berminat mendaftar sebagai Calon Ketua Umum (caketum) pesaing Airlangga Hartato. 

Lebih jauh sosok yang disebut-sebut bagian dari "loyalis Airlangga" ini menyebut, opsi aklamasi juga bisa terjadi jika nanti kader-kader yang saat ini mengumbar sinyal merebut kursi Ketum Golkar, memutuskan berubah haluan. 

"Kalau nanti tiba-tiba tak jadi daftar, kan bisa jadi akan calon tunggal. Ini otomatis akan aklamasi," ujarnya. 

Memang kata Azis, saat ini ada sejumlah kader Partai Golkar menampakkan niatnya untuk ikut bertarung di ajang pemilihan ketua umum. 

Tapi ini juga belum bisa menjadi patokan lantaran mereka belum benar-benar sampai pada momen pendaftaran caketum dan saat ini momen itu belum dibuka. 

"Aklamasi bisa-bisa saja, kalaupun ada calon lain, belum tentu dia memenuhi syarat," katanya di Pekanbaru, Sabtu (16/11). 

Hingga sekarang, ada sejumlah kader Partai Golkar yang digadang-gadang bakal menjadi penantang Airlangga Hartato. Mereka antara lain Bambang Soesatyo, Indra Bambang Utoyo dan Ridwan Hisyam. 

Disinggung soal adanya isu perpecahan di Partai Golkar, Azis tegas membantah. Isu itu kata Azis hanya ada pada orang-orang yang tidak mengenal Partai Golkar, partai yang menurutnya mempraktekan demokrasi. 

"Tidak Ada perpecahan di Partai Golkar. Tapi dalam alam demokrasi, persaingan adalah hal biasa," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Riau, Masnur, mengatakan, sebagai partai yang bersifat terbuka, niat maju kader-kader Partai Golkar dalam Munas tak bisa dibendung. Begitu juga soal dukung mendukung terhadap kandidat caketum. 

"Golkar itu Partai terbuka, jadi hal biasa bila itu terjadi. Tapi dukung-mendukung yang terjadi saat ini bisa saja berubah saat Munas digelar," katanya.

67