Sleman, Gatra.com - Ulama Ahmad Syafii Ma'arif yakin mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mampu memimpin salah satu BUMN jika memang nanti ditunjuk. Ahok memiliki banyak pengalaman dan telah banyak belajar dari pengalamannya itu.
Mantan Ketua PP Muhammadiyah tersebut memang mendengar kabar penunjukkan Ahok sebagai petinggi BUMN. "It's oke, kenapa tidak? Jadi gubernur saja bisa, apalagi kalau di BUMN," kata Buya, sapaan akrabnya, ditemui usai silaturahmi akademisi DIY dengan Menko Polhukam Mahfud MD di Hotel Royal Ambarrukmo, Sleman, Jumat (15/11) malam.
Buya tak mempersoalkan status mantan narapidana Ahok di kasus penodaan agama. Apalagi Ahok hanya dipenjara selama dua tahun. "Itu tahanan politik," katanya.
Menurut Buya, karakter Ahok sudah berubah. Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos sudah banyak berkurang. Ahok dianggap telah banyak belajar, terutama ketika menjalani hukuman di penjara.
"Dia selama ditahan di penjara, banyak belajarlah dengan menjaga lidah. Ahok sudah banyak belajar. Saya rasa dia sudah bisa mengerem (cara bicaranya) itu," katanya.
Pada Rabu (13/11), Ahok dipanggil oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Ahok disebut akan ditunjuk sebagai komisaris atau direktur utama salah satu perusahaan BUMN. Ahok, menurut Buya, adalah sosok pekerja keras. "Dia lurus orangnya," pungkasnya.